Rabu 04 Nov 2020 11:43 WIB
Cerita di Balik Berita

Dikerjai Ajudan Wali Kota Sawahlunto

Ajudan Wali Kota Sawahlunto membawa kami ke kebun saudaranya yang terpencil.

Red: Karta Raharja Ucu
M Subroto, Jurnalist Republika
Foto: dok. Republika
M Subroto, Jurnalist Republika

IHRAM.CO.ID, Oleh: Subroto, Jurnalis Republika

Setiap tahun Republika menggelar pemilihan Tokoh Perubahan. Itu adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang punya kontribusi besar kepada bangsa melalui kiprahnya di tengah masyarakat.

Tokoh Perubahan bisa berasal dari berbagai kalangan. Bisa birokrat, pengusaha, tokoh agama, cendikiawan, sastrawan, tokoh lembaga swadaya masyarakat, olahragawan, dan lainnya. Tak harus orang terkenal, rakyat biasa juga bisa. Yang dilihat bukan orangnya tetapi bagaimana kontribusi nyatanya di tengah masyarakat.

SBY mendapat gelar Tokoh Perubahan Republika saat masih menjadi menko polkam. Jokowi terpilih ketika menjabat wali kota Solo. Iko Uwasis meraihnya sebelum bermain film di Holywood. Dan masih banyak tokoh lain.

Tahun 2011, salah satu tokoh yang diusulkan menerima anugerah Tokoh Perubahan adalah Wali Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, Amran Nur. Dia dianggap sukses membawa Sawahlunto yang waktu itu terancam menjadi kota mati pascatutupnya operasional tambang batu bara Bukit Asam, menjadi kota wisata.

Setiap tahun aku terlibat dalam pemilihan Tokoh Perubahan. Kali ini setelah melalui diskusi tim, aku diminta untuk melakukan verifikasi kelayakan Amran Nur menerima anugerah tersebut.

Sebuah amanah yang berat. Aku orang Sawahlunto, sama dengan Amran Nur. Di satu sisi aku senang ada orang kampungku yang jadi Tokoh Perubahan. Di sisi lain aku juga harus sangat objektif menilai. Jangan mentang-mentang orang kampung sendiri, diloloskan.

Aku meminta banyak masukan dari warga Sawahlunto. Sebenarnya aku sudah mendengar banyak tentang prestasi Amran Nur. Namun aku harus memastikan agar pilihan kami tidak salah.

Amran Nur putra asli Sawahlunto itu terbukti banyak melakukan perubahan nyata untuk kotanya. Dia pantas jadi Tokoh Perubahan Republika. Sawahlunto juga banyak menghasilkan orang-orang hebat di masa lalu. Sebutlah misalnya tokoh pelopor Sumpah Pemuda yang juga pahlawan nasional Muhammad Yamin. Ada juga tokoh pers nasional Djamaluddin Adinegoro.

Amran akhirnya diputuskan menerima Tokoh Perubahan bersama dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pimpinan Ponpes Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi, dan pengusaha muda Heppy Trenggono. Acara penganugrahan akan dilaksanakan di gedung Djakarta Theater XXI melalui sebuah acara yang dihadiri banyak pejabat pemarintahan.

Untuk mempersiapkan acara itu kantor memintaku mewancarai Amran Nur. Wawancara dan pemotretan dilakukan untuk pembuatan tulisan dan display foto pada saat malam anugerah Tokoh Perubahan.

Tulisan ficer akan dimuat di halaman 1 dan halaman khusus Tokoh Perubahan. Selain mewawancarai Amran, aku juga mewawancarai sumber lain yang relevan. Aku juga melakukan riset untuk memperkaya tulisanku dengan data-data.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement