Jumat 06 Nov 2020 11:25 WIB

Dalai Lama Salahkan Generalisasi Muslim Atas Insiden Prancis

Generasi Semua Muslim pelaku teror adalah salah

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Subarkah
Penobatan Dalai Lama ke 14 di Tibet.
Foto: Google.com
Penobatan Dalai Lama ke 14 di Tibet.

IHRAM.CO.ID, DHARAMSHALA -- Pemimpin Spiritual Buddhis, Dalai Lama, mengatakan menggeneralisasi semua Muslim atas insiden di mana tiga orang Prancis dibunuh pekan lalu adalah salah. Pernyataan dia muncul saat para pemimpin Prancis, termasuk Presiden Emmanuel Macron menggambarkan insiden itu sebagai separatisme Islam.

“Menggeneraisasi semua Muslim seperti itu salah. Peristiwa ini terjadi beberapa hari yang lalu di Prancis di mana seorang fundamentalis Muslim menikam beberapa orang. Ini adalah insiden sementara dan kecil,” kata Dalai Lama saat berpidato di depan sekelompok pemuja Rusia secara daring dilansir Phayul, Jumat (6/11).

Pemimpin berusia 85 tahun itu mengatakan pembuat onar ada di semua komunitas agama, bahkan komunitasnya sendiri. Dari sudut pandangnya pun secara menyeluruh, Eropa sedang makmur. Dia mengagumi model Uni Eropa yang sejak awal telah mencegah perang atau pembunuhan antara para anggotanya. Serta menganjurkan agar model itu diterapkan di Afrika dan Amerika Latin.

Mengutip Wikipedia,Prancis sedang berada di bawah ketegangan yang meningkat setelah dua serangan teror di bulan lalu, yakni pemenggalan kepala seorang guru sejarah di Paris pada 16 Oktober, penikaman, serta pembunuhan tiga orang di Nice oleh seorang warga negara Tunisia pada 30 Oktober. Karakterisasi serangan Presiden Macron sebagai separatisme Islam telah menuai kritik dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sebelumnya kota Nice pernah dilanda serangan teror pada Juli 2016 silam. Kala itu, seorang pria bersenjata mengendarai truk besar ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille. Insiden tersebut menewaskan 86 orang dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (IS).

China pledges easier tourist access to Tibet - Egypt Independent

Keterangan foto: Sebuah sudut pemandangan indah di Tibet.

Mengutip Wikipedia Dalai Lama bagi pemeluk Budha Tibet percaya bahwa dia adalah perwujudan insani dari Avalokakitesvara. Dalai Lama adalah kepala pemerintahan Tibet, mengendalikan sebagian besar negara dari ibu kota Lhasa.

Para pemimpin dari keempat aliran percaya bahwa Dalai Lama adalah lama tertinggi dalam tradisi Tibet. Ia sering dipanggil "His Holiness" (Yang Mulia) sebelum gelarnya.

Dalam sejarahnya, Dalailama ke-5, dengan dukungan Gushri Khan, seorang penguasa Mongol dari Khökh Nuur, mempersatukan Tibet. Para Dalai Lama memerintah di Tibet sampai kemudian Republik Rakyat Cina menginvasi daerah ini pada 1949 dan kemudian mengambil alih kendali pada 1959.

Akibat penyerbuan tentara Cina tersebut, Dalai Lama ke-14 kemudian melarikan diri ke India. Dalai Lama ke-14 menginginkan otonomi bagi Tibet, bukan kemerdekaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement