Senin 09 Nov 2020 04:43 WIB

Maulid Nabi Muhammad, Shalawat Bergema di Jerman

Warga NU Jerman menyelenggarakan maulid Nabi Muhammad.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Maulid Nabi Muhammad, Shalawat Bergema di Jerman. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Maulid Nabi Muhammad, Shalawat Bergema di Jerman. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan lockdown parsial yang diterapkan Pemerintah Republik Federal Jerman tidak menghalangi Nahdliyin (warga NU) Jerman untuk memperingati sekaligus merenungi momen kelahiran Nabi besar aMuhammad SAW. Senandung shlawat pun bergema di langit Jerman pada Sabtu (7/11) kemarin dalam acara bertajuk “Jerman Bershalawat” yang menghimpun jamaah dari seantero Jerman secara virtual.

Acara dimulai dengan pembacaan "Maulid Simtuddurar” oleh para pengurus PCINU Jerman. Kemudian dilanjutkan dengan Qasidah Mahalul Qiyam dengan iringan rebana dari tim hadroh Pondok Pesantren Al-Islah, Kebagusan, Ampelgading, Pemalang, Jawa Tengah.

Baca Juga

Seremonial peringatan maulid dilanjutkan dengan sambutan dari Rais Syuriah PCINU Jerman KH Syaeful Fatah, sambutan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, dan Konsul Jenderal RI di Frankfurt Acep Somantri.

Dalam sambutannya, Havas memberikan selamat atas terselenggaranya peringatan maulid di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, dia juga mengingatkan agar warga nahdliyin di Jerman turut peduli sesuai kapasitasnya dengan pengembangan teknologi yang berkaitan dengan recovery keadaan dan situasi ekonomi serta kesehatan masyarakat pasca pandemi.

Sementara iyu, Acep meminta agar acara ini juga dijadikan momentum oleh PCINU Jerman untuk aktif melaksanakan program-programnya, khususnya yang berkaitan dengan penyebaran dakwah Islamiyyah di Jerman dan pendirian NU Center di Jerman yang diharapkan bisa menjadi lokomotif dakwah umat Islam Indonesia secara umum.  

Acara dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah dari KH Bahauddin Ahsan, pengasuh PP Al-Islah Pemalang. Gus Baha‘ menguraikan beberapa kejadian luar biasa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menurut dia, kejadian-kejadian tersebut merupakan bukti bahwa Allah SWT menempatkan kekasih-Nya dalam posisi yang begitu mulia.

"Ini menjadi dasar bagi umat Islam untuk memberikan penghormatan yang patut sekaligus meneladani akhlak mulia dari baginda Rasul SAW," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (8/11).

Setidaknya ada puluhan jamaah yang berpartisipasi dalam acara Maulid Nabu ini, termasuk perwakilan dari Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman Raya, Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia Se-Jerman, Pengajian kota-kota (Hannover, Stuttgart, Bremen, Leipzig, Frankfurt, dll), dan Paguyuban Pasundan Jerman.

Acara serupa juga pernah diadakan tahun lalu di Berlin yang juga dihadiri langsung oleh Arif Havas. Acara ini akan diselenggarakan setiap tahun. Karena itu, tidak berlebihan jika peringatan maulid ini dijadikan penanda bahwa Jerman telah, sedang dan akan terus bershalawat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement