Senin 09 Nov 2020 21:55 WIB

Persamaan dan Perbedaan Covid-19 dengan Hantavirus

Hantavirus adalah keluarga virus ditularkan di udara melalui kotoran hewan pengerat

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah kasus yang terjadi di Amerika Serikat (AS), ada seseorang yang pada awalnya diduga terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19), namun hasil tes menunjukkan dirinya negatif dari penyakit itu. Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosis bahwa itu adalah hantavirus.

Kasus ini dialami Sue Ryan. Ia mengalami gajala Covid-19 setelah pulang dari hiking dan berkemah di Colorado menjalani pemeriksaan yang menunjukkan bahwa dirinya negatif terhadap virus tersebut, namun gejala berupa sakit kepala, demam tinggi, dan kesulitan bernapas terus dialaminya, bahkan semakin memburuk.

Baca Juga

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut hantavirus adalah keluarga virus yang ditularkan di udara melalui kotoran hewan pengerat. Infeksi hantavirus dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit pada orang di seluruh dunia, seperti hantavirus pulmonary syndrome (HPS) yang disebabkan oleh jenis hantavirus di Amerika, dan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS), akibat jenis hantavirus di Eropa dan Asia.

Amesh A. Adalja, pakar penyakit menular dan peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland mengatakan gejala Covid-19 dan gejala hantavirus tampak tumpang tindih atau mirip. Ia menyebut seperti layaknya virus corona baru, hantavirus dapat menyebabkan gejala gangguan pernapasan.

Gejala utama HPS adalah demam dan nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar, seperti paha, pinggul, punggung, dan terkadang bahu. Gejala lain yang mungkin dialami penderita adalah sakit kepala, pusing, menggigil, dan masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Sementara, gejala HFRS biasanya muncul dalam satu hingga dua minggu setelah terpapar. Diantara gejala ini adalah sakit kepala hebat, sakit punggung dan perut, demam, menggigil, mual, hingga penglihatan kabur.

Beberapa pasien mungkin juga mengalami kemerahan pada wajah, peradangan atau kemerahan pada mata. Gejala selanjutnya mungkin termasuk syok akut, tekanan darah rendah, dan gagal ginjal akut.

Sementara Covid-19 dapat muncul dalam berbagai cara dan pada beberapa orang bahkan bisa tidak ada gejala sama sekali. CDC menyebut daftar gejala resmi infeksi virus corona jenis baru adalah demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan indera perasa atau penciuman, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, serta mual atau muntah, dan diare.

Kesamaan antara hantavirus dan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 adalah pada gejala. Namun, virus corona baru ditularkan secara khusus dari manusia ke manusia, melalui tetesan pernapasan oleh orang yang terinfeksi.

Sementara, hantavirus tidak menular antar manusia. Virus ini disebarkan oleh hewan pengerat seperti tikus rusa, tikus kapas, tikus beras, dan tikus berkaki putih. Menurut CDC, hewan pengerat ini mengeluarkan virus melalui urin, kotoran, dan air liurnya, dan kemudian dapat menyebar ke orang yang menghirup udara yang terkontaminasi.

Adalja mengatakan sebenarnya hantavirus jarang menginfeksi manusia. Tercatat antara 1993 hingga 2017 ada total 728 kasus penyakit infeksi hantavirus yang dikonfirmasi di AS.

Colorado memiliki 151 kasus tersebut dan 41 diantaranya berakibat fatal. Sebagai perbandingan, lebih dari 9,3 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan di AS sejak Januari.

Hantavirus mungkin jauh lebih jarang terjadi dibandingkan Covid-19, tetapi ini adalah infeksi yang jauh lebih serius karena risiko kematian jauh lebih besar," ujar Adalja, dilansir Health.com, Senin (9/11).

Pusat Sumber Daya Coronavirus Johns Hopkins memperkirakan tingkat kematian Covid-19 di AS menjadi 2,5 persen. Sementara, tingkat kematian hantavirus bervariasi tergantung pada virus mana yang menyebabkan penyakit, tetapi bisa setinggi 15 persen, dengan beberapa jenis HFRS.

Seperti Covid-19 saat ini, belum ada pengobatan, penyembuhan, atau vaksin khusus untuk infeksi hantavirus. Pasien yang menjalani perawatan intensif dengan gangguan pernapasan parah diintubasi dan diberikan terapi oksigen.

Adalja mengatakan bentuk perawatan suportif lainnya adalah pemberian cairan IV dan penurun demam, di mana Adalja mengatakan ini dapat membantu meringankan gejala. Saat memiliki gejala hantavirus ataupun sesuatu yang dirasa tidak nyaman terkait kesehatan Anda, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan diagnosa serta penanganan yang tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement