Selasa 10 Nov 2020 14:25 WIB

Setelah Ada Vaksin, Kuota Haji Diprediksi Kembali Normal

Pembatan usia jamaah dari 18-50 tahun akan menjadikan pemotongan kuota tersendiri.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Setelah Ada Vaksin, Kuota Haji Diprediksi Kembali Normal (ilustrasi).
Foto: RaesahAlharmin / HO via REUTERS
Setelah Ada Vaksin, Kuota Haji Diprediksi Kembali Normal (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pengurangan kuota haji sebesar 50 persen dinilai masih baik daripada tidak ada sama sekali ibadah haji pada tahun 2021. Semua pihak harus memaklumi jika Arab Saudi terpaksa memotong jatah kuota haji Indonesia sampai 50 persen.

"Karena pengurangan 50 persen itu masih bagus di masa pandemi ini," kata  Direktur ⁣⁣⁣Gaido Travel & Tours Nana Sujana, saat dihubungi, Selasa (10/11).

Menurutnya, karena masih terjadi pandemi Covid-19 menjadi suatu keharusan kuota haji setiap negara dikurangi. Hal tersebut demi mengurangi kerumunan saat prosesi ritual ibadah haji. "Seperti itu jadi emang kuota itu pastinya ada pemotongandari yang normalnya," katanya.

Nana mengatakan, ketika Covid-19 ada vaksin, kuota haji pasti akan kembali normal. Sehingga tidak perlu lagi ada protokol kesehatan saat penyelenggaraan ibadah haji dan umroh.

"Tapi insyaAllah ketika sudah adanya vaksin covid-19 insyaAllah kuotanya akan normal kembali," katanya.

Menurut dia sangat realistis jika ada pemotongan kuota haji sampai 50 persen. Selain karena masih pandemi juga ada pengurangan karena ada kebijakan batas usia 18-50 bagi jamaah umroh.  "Salah satunya pemotongan kuota karena memang usianya itu sendiri ditentukan untuk masa pandemi ini," ujarnya.

Pembatan usia dari 18-50 tahun itulah kata dia, akan menjadikan pemotongan kuota tersendiri yang memengaruhi jumlah populasi jamaah haji. Jadi pembatasan usia itu akan memengaruhi kuota.

"Karena memang akan terlihat dari jumlah populasi yang akan datang umroh itu berapa persen orang-orangnya dan itulah diperkirakan hanya 50 persen yang akan terserap kuota itu sendiri," katanya.

Nana mengatakan, sekarang ini masih mengikuti kuota dari kerajaan Saudi Arabia yang masing-masing negara jumlahnya maksimum 10 ribu. Dari 10 itu jika dibagi untuk Indonesia antara 1000 sampai 500 jamaah.

"Kalau nanti pembagiannya sudah dibagi semua berarti perharinya Indonesia akan ketemunya 1000 ataupun 500 jamaah yang bisa berangkat," katanya.

Jadi kata dia, Saudi telah mempertimbangan pengurangan kuota terkait dengan bagaimana cara menangani jamaah haji dari seluruh dunia pada saat musim haji. Akan ada penumpukan jamaah saat musim haji jika kuota masing-masing negara tak dibatasi.

"Karena ini masa pandemi jadi bagaimana mengatur jamaah ini keluar masuk di Masjidil Haram dengan jumlah pendatang dari luar Saudi itu sendiri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement