Rabu 11 Nov 2020 14:57 WIB

BRI Optimistis UMKM Kembali Bangkit Saat Pandemi

BRI menggunakan indeks tersendiri untuk mengukur aktivitas UMKM.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso. Melalui pengukuran menggunakan BRI Micro & SME Index (BMSI), BRI optimistis aktivitas bisnis UMKM akan kian membaik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso. Melalui pengukuran menggunakan BRI Micro & SME Index (BMSI), BRI optimistis aktivitas bisnis UMKM akan kian membaik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis perekonomian di dalam negeri akan semakin membaik. Hal ini sejalan mulai bangkitnya UMKM.

Optimisme tersebut didasari oleh hasil Survei Aktivitas Bisnis UMKM BRI pada kuartal tiga 2020. Survei ini mengindikasikan kegiatan usaha UMKM mulai menggeliat dan memiliki optimisme perbaikan lebih tinggi pada kuartal empat 2020.

Baca Juga

Hasil survei menunjukkan, BRI Micro & SME Index (BMSI) naik dari 65,5 menjadi 84,2 pada kuartal tiga 2020. Indeks ini diproyeksikan meningkat menjadi 109,3 pada kuartal empat 2020.

BMSI merupakan indeks yang menilai pelaku UMKM atas aktivitasnya. Komponen indeks ini terdiri atas indeks aktivitas bisnis (IAB) untuk melihat situasi sekarang dan indeks ekspektasi aktivitas bisnis (IEAB) yang mengukur ekspektasi tiga bulan akan datang.

Indeks ini BRI luncurkan pada hari ini guna mengukur aktivitas bisnis UMKM dan sebagai bentuk kepedulian BRI terhadap aktivitas UMKM Indonesia.

Direktur Utama BRI Sunarso menyebut, BSMI akan menjadi salah satu leading indicator pertama di Indonesia yang mengukur aktivitas UMKM. "Ke depan, BMSI akan dipublikasikan secara rutin setiap kuartal sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi kebijakan publik," kata Sunarso saat konferensi pers virtual, Rabu (11/11).

Menggeliatnya aktivitas UMKM tersebut berdampak positif terhadap kinerja perseroan pada kuartal tiga 2020. Menurut Sunarso, di tengah pandemi yang masih terjadi dan upaya-upaya penyelamatan UMKM serta implementasi pemulihan ekonomi nasional, BRI masih mampu mencatat pertumbuhan kredit dan simpanan yang positif. Selain juga lebih baik dari industri perbankan nasional.

Hingga akhir kuartal tiga 2020, secara konsolidasian perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 935,35 triliun atau tumbuh sebesar 4,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 891,97 triliun. 

"Ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar 0,12 persen berdasarkan data OJK per September 2020)," ucapnya.

Adapun komposisi kredit UMKM dibanding total kredit tumbuh secara signifikan dari 78,10 persen pada kuartal tiga 2019 menjadi 80,65 persen pada kuartal tiga 2020. Hal ini merupakan capaian tersendiri bagi BRI untuk pertama kalinya perseroan mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen. 

"Pencapaian ini kita targetkan tercapai pada 2022 dan BRI mampu mencapainya lebih cepat," ungkap Sunarso.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement