Kamis 12 Nov 2020 14:32 WIB

Menkominfo: Pariwisata Masa Depan sdalah Pariwisata Digital

Mulai 2020 akan dibangun infrastuktur TIK seperti BTS dan akses internet.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bentuk pariwisata masa kini dan masa depan adalah pariwisata digital.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bentuk pariwisata masa kini dan masa depan adalah pariwisata digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bentuk pariwisata masa kini dan masa depan adalah pariwisata digital. Hal itu disampaikan Johnny di sela acara simulasi protokol kesehatan, keselamatan dan keamanan di Labuan Baju, NTT, Kamis (12/11), sebagai pilot project dari 10 destinasi super prioritas.

"Simulasi hari ini menjadi momentum besar di bidang pariwisata terutama untuk sektor Health, Safety, and Security. Bentuk Pariwisata masa kini dan masa depan adalah pariwisata digital," ujar Johnny seperti dikutip dari akun instagram resmi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Kamis (12/11).

Karena itu, pemerintah melalui Kemkominfo akan terus membangun infrastruktur telekomunikasi informasi dan komunikasi yang memadai untuk mendukung pariwisata digital tersebut. Ia menyebut, mulai 2020-2022 akan dibangun infrastuktur TIK seperti Base Tranceiver Station (BTS) dan akses internet super cepat di destinasi super prioritas, termasuk diantaranya seluruh desa dan kelurahan di NTT.

Sebelumnya, Johnny dalam suatu acara menyebut Kemkominfo menargetkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) untuk menyediakan jaringan 4G di 12.548 desa/kelurahan. Ia berharap, akhir 2022 itu juga seluruh pelosok negeri terjangkau layanan internet 4G.

"Penyelesaian pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di 12.548 desa/kelurahan pada akhir 2022 untuk memastikan tersedia layanan internet 4G di seluruh pelosok tanah air," kata Johnny saat membuka Silahturahmi Nasional Badan Publik dan Rapat Koordinasi ke-11 Komisi Informasi (KI) seluruh Indonesia secara virtual, Senin (26/10).

Selain itu, Kominfo juga akan melakukan peluncuran Satelit Multifungsi SATRIA-1 pada kuartal ketiga tahun 2023. Peluncuran satelit ini nantinya akan menyediakan tambahan akses internet cepat di 150.000 titik layanan publik.

"Saat ini Indonesia memiliki lebih 500 ribu layanan publik tapi saat ini yang baru tersedia 350 ribu titik," katanya.

Sementara, Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ahmad M Ramli mengatakan saat ini masih ada 12.548 desa dan kelurahan yang belum 100 persen terjangkau jaringan 4G. Ia pun memastikan semua wilayah tersebut akan terkaver jaringan 4G pada 2021, namun secara bertahap.

"Karena kita bisa melihat ada daerah berpenduduk hanya di pinggir, sementara tengah ada hutan dan ada laut, kami akan prioritaskan daerah yang ada pemukiman sehingga tidak sia sia dan lebih hemat dan efisien," ujar Ramli saat konferensi virtual, Senin (9/11).

Ia menjelaskan, dari 12.548 desa dan kelurahan tersebut terbagi menjadi dua wilayah yakni desa dan kelurahan yang berada di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) sebanyak 9.113 desa dan 3.435 di wilayah non-3T.

Karena itu juga, pembangunan jaringan pembangunan 4G akan berbeda. Sebab, pembangunan jaringan 4G di 9.113 desa dan kelurahan berada di wilayah nonkomersial. Sehingga pembangunannya akan dibangun sendiri oleh Kementerian Kominfo lewat Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Sementara, wilayah non-3T bisa dibangun dengan kerja sama Pemerintah dengan operator telekomunikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement