Kamis 12 Nov 2020 23:27 WIB

Kemenparekraf Gelar Program Revitalisasi Wisata di Klungkung

Program ini berupaya memperbaiki fasilitas objek wisata dan perilaku pengelola.

Pantai Kelingking merupakan salah satu destinasi wisata di Klungkung, Bali.
Foto: FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO
Pantai Kelingking merupakan salah satu destinasi wisata di Klungkung, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARAPURA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan program "Revitalisasi Destinasi Wisata". Tujuan program ini adalah memulihkan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

"Program 'Revitalisasi Destinasi Wisata' berupaya memperbaiki fasilitas objek wisata dan perilaku pengelola bisnis pariwisata dalam melayani wisatawan," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Area II Kemenparekraf Agus Suprihastono di Semarapura, Bali, Kamis (12/11).

Dalam program ini diharapkan pemangku kepentingan dan masyarakat terutama di destinasi wisata mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Utamanya, dalam penyambut kunjungan wisatawan dalam tatanan kehidupan baru.

Agus mengatakan, menerima kunjungan wisata atau turis dengan kondisi pandemi Covid-19 akan berbeda dibandingkan sebelumnya. "Protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO, setiap negara harus melaksanakan aturan tersebut," ujarnya.

Semua aturan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci untuk kesiapan menerima wisatawan. Maka dari itu, dengan adanya pandemi ini semua masyarakat wajib melakukan aturan itu demi keamanan dan kesehatan semuanya. Dia mengatakan, program tersebut mengajak semua komponen bersama-sama menerapkan protokol kesehatan, yakni menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, menyediakan hand sanitizer.

Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Publik Kemenparekraf, I Gusti Ngurah Putra, mengatakan seluruh dunia mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19, termasuk Indonesia mengalami hal yang sama. Bali sebagai destinasi wisata utama juga mengalami kelesuan.

Semua hotel dan restoral sejak pandemi Covid-19 tak beroperasi lagi. Akibatnya ekonomi masyarakat drastis menurun. "Namun kita tak boleh larut dengan kenyataan ini, tetapi semangat untuk bangkit dalam tatanan kehidupan era baru," ujarnya.

                               

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement