IHRAM.CO.ID,DUBAI--Inggris telah menambahkan UEA ke daftar negara yang dibebaskan dari persyaratan karantina 14 hari, upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona. Artinya, mulai Sabtu pukul 8 pagi waktu UEA ketika perubahan mulai berlaku, pelancong dari UEA tidak lagi harus melakukan karantina selama dua minggu setelah tiba di Inggris. Pengumuman tersebut dibuat oleh Kementerian Transportasi Inggris pada Kamis (12/11) kemarin.
Keputusan tersebut disambut oleh Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum di Twitter, yang mengatakan Emirates siap untuk memulihkan penerbangan. Sheikh Ahmed mengatakan sangat menyambut baik keputusan Inggris tersebut, cuitnya di Twitter.
“Ini adalah perkembangan positif bagi banyak orang di UEA yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman di Inggris, dan sebaliknya," kata Sheikh Ahmed di Twitter yang dikutip Gulf News, Jumat (13/11).
“Ini juga merupakan pengakuan atas respons efektif UEA dalam mengatasi pandemi. Kami yakin langkah ini akan menguntungkan bisnis dan pariwisata, dan Emirates siap memulihkan lebih banyak layanan penerbangan antara Dubai dan Inggris untuk melayani permintaan pelanggan," sambungnya.
Inggris juga memperpanjang langkah karantina untuk Demark 14 hari lagi setelah diumumkan pada 7 November. Keputusan itu sebagai tanggapan atas ancaman dari versi mutasi COVID-19 yang ditemukan pada manusia dan terkait dengan peternakan cerpelai. Pekan lalu, Denmark mengumumkan mutasi COVID-19 telah melompat dari cerpelai ke manusia dan menginfeksi 12 orang di utara negara itu.
Wisatawan dari sebagian besar Yunani selain pulau Corfu, Kreta, Rhodes, Zakynthos, dan Kos juga sekarang harus mengisolasi selama 14 hari karena lonjakan kasus. Selain UEA, Inggris juga menambahkan pengecualian karantina bagi mereka yang berasal dari Islandia, Chili, Laos, Kamboja, Kepulauan Turks dan Caicos, Bahrain, dan Qatar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
