Sabtu 14 Nov 2020 04:05 WIB

Desainer Noor Mendili Luncurkan Pakaian Islami

Koleksi terbarunya ini kebanyakan terbuat dari kain Nidha yang ringan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Esthi Maharani
Baju Muslim Kate Middleton Dijual di Inggris
Foto: Daily Mail
Baju Muslim Kate Middleton Dijual di Inggris

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Desainer Noor Mendili telah meluncurkan rangkaian pakaian Islami yang dirancang khusus untuk kaum muda Muslim Inggris dan Amerika. Dilansir di asianimage.co.uk, Jumat (13/11), desainer dan pendiri butik ini lahir di Arab Saudi kemudian belajar desain busana di Maroko sebelum pindah ke London.

Koleksi terbarunya ini kebanyakan terbuat dari kain Nidha yang ringan, sutra satin, denim dan velvet. Abaya Mendili menampilkan desain geometris, manik-manik halus, atau simbol tradisional.  Koleksinya memiliki berbagai gaya termasuk abaya terbuka dan tertutup, cape abaya, zipped abaya's dan siluet kelelawar dan Kupu-kupu yang dramatis.

Pakaian tradisional Islam memiliki sejarah 4000 tahun dan telah diadaptasi dalam gaya dan dekorasi dengan setiap generasi baru pemakainya. Mendili mengatakan bahwa pendekatannya terhadap desain adalah untuk menghormati warisan tetapi tetap mengakomodir kebutuhan budaya setiap generasi baru yang muncul. Mendili mengatakan bahwa kreasinya menggabungkan estetika Afrika utara yang berani dengan garis siluet abaya Saudi klasik yang bersahaja dan elegan.

"Pakaian sederhana kontemporer harus memenuhi kebutuhan estetika dan budaya generasi baru muslim yang tinggal di Barat. Bahwa wanita dapat mengenakan pakaian warna-warni yang indah dan dengan elegan dengan tetap mematuhi aturan dan persyaratan kesopanan dari budaya Islam modern,"ujar dia.

Didesain di Inggris Raya, pakaian Islami Mendili dibuat di Ningxia, di Barat Laut China, sebuah wilayah otonom yang didiami mayoritas oleh Muslim. Dia mengatakan dia memilih membuat Abaya di lokasi terpencil bersejarah ini dengan harapan bisnisnya dapat mendukung komunitas muslim lokal di negara yang secara luas dianggap sebagai negara yang kurang memiliki kebebasan beragama yang memadai.

"Mengenakan busana sederhana dari Butik Arab seharusnya tidak hanya memberdayakan pemakainya, tetapi juga komunitas yang membuat pakaian tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement