Sabtu 14 Nov 2020 11:09 WIB

MenkopUKM Optimalkan Agregator dalam Proses Bisnis UMKM

Enabler hadir baik dalam format entitas perusahaan maupun perorangan.

 Menteri Koperasi dan Usaha Koperasi Mikro (UKM) Teten Masduki pada peluncuran kampanye #ParaWajahIndonesia (secara daring) dengan tema “Para Wajah Wirausaha Indonesia: Menang Lawang Pandemi, Hidupkan Ekonomi”, Jumat (13/11).
Foto: Kemenkop UKM
Menteri Koperasi dan Usaha Koperasi Mikro (UKM) Teten Masduki pada peluncuran kampanye #ParaWajahIndonesia (secara daring) dengan tema “Para Wajah Wirausaha Indonesia: Menang Lawang Pandemi, Hidupkan Ekonomi”, Jumat (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Koperasi Mikro (UKM) Teten Masduki menegaskan sejalan dengan upaya mengawal transformasi digital, pemerintah juga berupaya mengoptimalkan agregator dan enabler dalam proses bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Enabler hadir baik dalam format entitas perusahaan maupun perorangan. Contohnya, reseller yang menghadirkan layanan untuk menyederhanakan proses bisnis yang ditempuh UMKM," jelas Teten, pada peluncuran kampanye #ParaWajahIndonesia (secara daring) dengan tema “Para Wajah Wirausaha Indonesia: Menang Lawang Pandemi, Hidupkan Ekonomi”, Jumat (13/11).

Salah satunya, lanjut Teten, dapat meliputi aspek warehousing dan logistics, Customer Relationship Management (CRM), digital marketing dan solusi teknologi lainnya.

"Peran agregator sendiri mengkonsolidasikan proses bisnis, seperti konsolidator produksi (factory sharing), rumah pengemasan bersama, dan lain-lain," papar MenkopUKM.

 

Dalam kampanye yang diselenggarakan Paragon Technology and Innovation (Paragon) itu, Teten mencontohkan, di industri kuliner bisa seperti dapur bersama yang mensuplai bahan baku siap proses untuk rumah makan yang bermitra.

Dalam kesempatan itu, Teten juga mengapresiasi Paragon yang telah berupaya memberdayakan potensi UMKM lokal dengan melibatkan mereka dari hulu hingga hilir di dalam proses bisnis industri kosmetik.

Jika merujuk pada data BPS Triwulan I tahun 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional (termasuk sektor kosmetik), masih mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa di tengah pandemi Covid-19 saat ini, masih ada sektor usaha yang mampu bertahan bahkan tumbuh ditengah banyaknya sektor usaha lain yang berusaha untuk bertahan," ungkap MenkopUKM.

Sementara itu, CEO Paragon Technology andInnovation Salman Subakat mengatakan, kampanye ini bertujuan mengajak masyarakat untuk bangga dengan karya buatan Indonesia. "Selama 35 tahun, Paragon berada di industri kosmetik berupaya menjalankan seluruh proses bisnisnya melalui kolaborasi dan sinergi bersama sumber daya Indonesia," ucap Salman.

Salman berharap, langkah itu semakin mendorong masyarakat untuk bangga dengan produk Indonesia. Bukan hanya untuk produk-produk Paragon, melainkan juga produk atau brand Indonesia lainnya yang dihasilkan oleh puluhan juta UMKM yang Indonesia miliki saat ini.

Bagi Salman, kampanye #ParaWajahIndonesia ini selaras dengan program “Bangga Buatan Indonesia” yang sedang digaungkan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement