Ahad 15 Nov 2020 05:49 WIB

Dibutuhkan Peran Masyarakat dalam Destinasi Super Prioritas

Destinasi super prioritas membutuhkan peran masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Dibutuhkan Peran Masyarakat dalam Destinasi Super Prioritas. Foto: Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo, NTT, Selasa (10/11/2020). Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pelabuhan yang secara keseluruhan pembangunannya sudah mencapai 48,67 persen ini sangat penting untuk menunjang pariwisata, khususnya dalam memperlancar arus logistik. Pelabuhan ini pun akan dipakai lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer, kargo dan curah cair, sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Foto: ANTARA/Dok BKIP Kemenhub
Dibutuhkan Peran Masyarakat dalam Destinasi Super Prioritas. Foto: Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo, NTT, Selasa (10/11/2020). Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pelabuhan yang secara keseluruhan pembangunannya sudah mencapai 48,67 persen ini sangat penting untuk menunjang pariwisata, khususnya dalam memperlancar arus logistik. Pelabuhan ini pun akan dipakai lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer, kargo dan curah cair, sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan peran aktif masyarakat diharapkan dalam pengembangan destinasi super prioritas (DPSP), selain juga Pemerintah daerah. Johnny mengatakan, Pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur fisik dan non fisik di daerah DPSP.

Namun kerja sama lintas sektor dan peran serta masyarakat diperlukan untuk membangun satu kolaborasi dalam pembangunan nasional.

Baca Juga

"Saya tetap berkeyakinan pembangunan yang sukses, apabila kelibatan dan keikutsertaan masyarakat tetap aktif di dalamnya. Masyarakat jangan sampai menjadi penonton, tetapi menjadi partisipan aktif pembangunan nasional kita, termasuk di Pulau Komodo,” ujar Johnny dalam siaran persnya usai meresmikan 18 BTS di Labuan Bajo, Jumat (13/10).

Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur TIK yang dilaksanakan  Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan rasio ketersediaan akses internet cepat secara merata. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun secara besar-besaran infrastruktur dalam rangka Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Manggarai Barat, Labuan Baju, Komodo.

 

Mulai dari membangun bandara, pelabuhan, jalan, hingga membangun telekomunikasi. Hal ini untuk mengatasi disparitas ketersediaan internet di seluruh wilayah.

Kementerian Kominfo kata Johnny, telah menyiapkan roadmap yang membutuhkan peran teknologi, sumber daya manusia yang terampil, serta kerjasama lintas sektor di daerah.

“Menjamin dalam waktu singkat, justru karena tidak ada sinyalnya maka dibangun sekarang. Kita inginkan semuanya menjadi baik, tetapi ini bukan SimsalabimAdakadabra sulap, bukan. Ini pembangunan fisik infrastruktur,” ungkapnya.

Ia menegaskan, pemerintah bukan sekadar membangun, namun sudah menghadirkan sinyal 4G di wilayah 3T seluruh desa dan keluruhan terhubung dengan jaringan internet cepat.

Oleh karena itu, ka mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengambil bagian.

Menurutnya peran serta dan partisipasi masyarakat sangat penting agar pembangunan infrastruktur TIK bisa berjalan lancar.

Melalui konferensi video, Menteri Kominfo meresmikan 18 BTS di Labuan Bajo, termasuk yang ada di Desa Komodo.  Konferensi video di Desa Komodo dihadiri oleh Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo, Anang Latif dan Kepala Desa Komodo Haji Aksan. Sementara Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Joseph Nae Soi hadir dari Labuan Bajo melalui sambungan konferensi video.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement