Selasa 17 Nov 2020 13:38 WIB

Serres Separees, Konsep Makan di Era Pandemi

Para pecinta kuliner bisa menikmati makan malam dengan konsep Serres Separees

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Serres Separees
Foto: Arab News
Serres Separees

IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Dubai Design Week edisi keenam bulan ini menghadirkan konsep makan malam yang sesuai untuk keadaan jarak sosial di dunia saat ini. Para pecinta kuliner bisa menikmati makan malam dengan konsep 'rumah kaca terpisah' atau yang dalam istilah Prancis disebut 'Serres Separees'.

Konsep tersebut diciptakan oleh pusat budaya multiguna Belanda Mediamatic. Sebelumnya, salah satu gambar viral yang muncul di tengah pandemi Covid-19 yang berasal dari Amsterdam, Belanda, menunjukkan para pengunjung restoran terlihat secara pribadi menyantap makan malam di dalam rumah kaca kecil.

Pendiri dan desainer Mediamatic, Willem Velthoven, mengatakan bahwa konsep tersebut memiliki keintiman yang menyenangkan, layaknya anak kecil yang bermain di sebuah gubuk atau bersama-sama di sebuah rumah pohon.

"Pada saat yang sama, konsep itu menggabungkan dengan visibilitas melihat dan terlihat berkencan, yang merupakan hasrat sosial yang kita miliki bersama," kata Velthoven kepada Arab News, dilansir Senin (16/11).

Setiap rumah kaca dapat menampung antara dua dan empat tamu. Para pengunjung tersebut dilayani oleh staf yang terlindungi yang secara teratur melakukan siklus pembersihan yang efisien di setiap layanan. Tanpa memasuki interior rumah kaca, pelayan itu menyodorkan piring dan mangkuk makanan di atas papan kayu panjang, yang diganti setelah setiap makan.

"Inti dari keramahtamahan adalah Anda membuat orang benar-benar nyaman dan menikmatinya. Jika Anda pergi makan, Anda ingin dimanjakan dan benar-benar menikmati kemewahan dilayani," kata Velthoven tentang layanan yang berusaha diberikan oleh tim.

Di rumah kaca versi Dubai (serta Amsterdam), semua makanan yang disajikan adalah makanan nabati. Disiapkan oleh Molecule Bistro Royal dari Dubai Design District, menu vegan adalah keputusan yang tepat, terutama dalam kondisi saat ini.

"Hal ini terkait dengan Covid-19. Umat manusia secara keseluruhan membahayakan dirinya sendiri melalui kebiasaan memelihara hewan dalam kawanan besar oleh industri. Hal itu adalah sesuatu yang harus lebih kita pikirkan," ujar Velthoven.

Salah satu efek kreatif dari pandemi adalah bagaimana perancang dan arsitek memikirkan kembali ruang tempat orang bekerja, tinggal, dan berinteraksi. Karena itulah, Velthoven menjadi salah satu orang yang berpikiran terbuka dan eksperimental.

Ia mengatakan, krisis selalu mempercepat perkembangan dan penemuan baru. Sebagai seorang desainer, ia selalu ingin tahu apa yang dapat ia pelajari di saat-saat krisis.

"Ini adalah evolusi budaya normal yang kami alami. Selain rasa sakit dan kerusakan, itu juga merangsang dan menginspirasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement