Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Agar Pondok Tentram, Para Santri Harus Terapkan Empat Pilar

Rabu 18 Nov 2020 08:10 WIB

Red: Hiru Muhammad

Pesantren adalah tempat yang tepat untuk dimintai saran, pendapat dan masukan, termasuk   menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi mereka  juga  mengerti tentang persoalan, peluang,  tantangan dan hambatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, meskipun tidak terjun langsung dalam  kegiatan politik praktis.

Pesantren adalah tempat yang tepat untuk dimintai saran, pendapat dan masukan, termasuk menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi mereka juga mengerti tentang persoalan, peluang, tantangan dan hambatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, meskipun tidak terjun langsung dalam kegiatan politik praktis.

Foto: istimewa
Pesantren harus senantiasa diajak berdiskusi untuk mencari solusi masalah bangsa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Pesantren adalah tempat yang tepat untuk dimintai saran, pendapat dan masukan, termasuk   menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi mereka  juga  mengerti tentang persoalan, peluang,  tantangan dan hambatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, meskipun tidak terjun langsung dalam  kegiatan politik praktis. 

Pandangan tersebut sejalan dengan Hadis Nabi yang artinya, jika engkau ingin menguasai dunia, maka kuasailah ilmu dunia. Bila engkau ingin menguasai akhirat, maka kuasailah ilmu akhirat. Dan jika engkau ingin menguasai dunia akhirat, maka kuasailah ilmu dunia dan akhirat. 

"Hadis itu dimengerti benar oleh para  warga di pesantren, termasuk pondok pesantren Thoyyibah. Karena itu saya percaya, mereka juga belajar tentang kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga mereka juga layak dimintai saran dan pendapatnya  terkait kehidupan berbangsa dan bernegara" kata Syarief Hasan menambahkan. 

Pernyataan itu dikemukakan Wakil Ketua MPR, Dr. H. Sjariefudin Hasan MM, MBA saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR dihadapan keluarga besar Ponpes Thoyyibah. Acara tersebut berlangsung di halaman Pesantren Thoyyibah Jalan Batuhulung Kelurahan  Margajaya Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (17/11).

Ikut hadir dalam acara tersebut, sesepuh pesantren KH. Drs. Nahrowi Nafis MA, dan  pengasuh Ponpes Thoyyibah Abuya KH. Muhammad Amin. Serta ustad ustadzah dan orangtua santri. 

Karena itu, menurut Syarief Hasan pesantren harus senantiasa diajak berdiskusi untuk mencari solusi, menyangkut persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. Bukan sekedar kalau butuh saja, kemudian mau datang. "Banyak-banyaklah berhubungan dengan kyai dan ustad ustadzah di pesantren, mintalah saran dan pendapat. Insya Allah mereka ikhlas melayani, apalagi untuk urusan bangsa dan negara," kata Syarief Hasan lagi. 

Pada kesempatan itu, Syarief Hasan  mengingatkan bahwa  Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki banyak keberagaman. Keberagaman bangsa Indonesia, itu juga bisa ditemukan pesantren. Buktinya para santri datang dari berbagai daerah. Para santri di Pondok Thoyyibah bukan hanya dari Bogor, tapi juga se Jawa Barat, bahkan di luar Jawa Barat dan luar Pulau Jawa. 

"Agar tidak terjadi keributan, semua warga pesantren juga harus memahami Empat Pilar. Karena bagi bangsa Indonesia, termasuk pondok pesantren, Empat Pilar berfungsi menjaga persatuan dan kesatuan. Empat Pilar bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi diterapkan dalam Kehidupan sehari-hari," kata Syarief Hasan lagi.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler