Jumat 20 Nov 2020 22:33 WIB

CIMB Niaga Hati-Hati Salurkan Kredit

Kehati-hatian ini untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Warga melintas di depan kantor Cabang Bank CIMB Niaga, Jakarta. PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga tetap berhati-hati dalam penyaluran kredit.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga melintas di depan kantor Cabang Bank CIMB Niaga, Jakarta. PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga tetap berhati-hati dalam penyaluran kredit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga berkomitmen terus mendukung karyawan, nasabah, dan masyarakat untuk menghadapi pandemi ini bersama-sama. Meskipun pada aspek penyaluran kredit, CIMB Niaga tetap berhati-hati.

Direktur Keuangan dan SPAPM Bank CIMB Niaga Lee Kai Wong mengatakan, prioritas CIMB Niaga, kata Lee, saat ini adalah meminimalisasi dampak yang kurang baik bagi nasabah dan membantu pemulihan bisnis secara keseluruhan melalui program bantuan dan dukungan likuiditas tambahan.

Baca Juga

Lee menjelaskan, likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya tetap menjadi fokus utama CIMB Niaga. Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat.

"Ini untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik dalam mengantisipasi tantangan perekonomian ke depan," kata Lee di Jakarta, Jumat (20/11).

Total aset CIMB Niaga mencapai Rp 281,7 triliun per 30 September 2020. Adapun laba bersih konsolidasi (unaudited) pada akhir kuartal tiga 2002 mencapai Rp 1,9 triliun dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp 74,79.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, perusahaan telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 211,9 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,31 persen. Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,6 persen year on year (yoy) dan 16,6 persen yoy. 

Adapun jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 180,9 triliun, utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 4,1 persen yoy. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) CIMB Niaga tumbuh 7,9 persen yoy, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar tujuh persen yoy.

Pada segmen perbankan syariah, unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Total pembiayaan CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 32,6 triliun (tumbuh 4,7 persen yoy) dan DPK sebesar Rp 35,1 triliun (tumuh 32 persen yoy) per 30 September 2020. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement