Ahad 22 Nov 2020 05:15 WIB

Indonesia Naik ke Peringkat 4 Global Islamic Economy

Indonesia dinyatakan Naik ke Peringkat 4 Global Islamic Economy.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Indonesia Naik ke Peringkat 4 Global Islamic Economy. Foto: Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: Islamitijara.com
Indonesia Naik ke Peringkat 4 Global Islamic Economy. Foto: Ekonomi syariah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap optimismenya ekonomi Islam di Indonesia ddapat terus berkembang, baik secara nasional maupun global. Hal ini disampaikan Ma'ruf usai menerima penyerahan The State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 dari lembaga research Dinar Standard secara virtual, Selasa (17/11).

Dalam SGIE Report 2020/2021, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4 atau naik kelas dari peringkat 5 tahun 2019 dan naik dari peringkat ke 10 di tahun sebelumnya.

Baca Juga

"Saya bersyukur, karena di tengah-tengah pandemi Covid-19 ini, peringkat Global Islamic Indicator Indonesia menurut SGIE Report 2020/2021  berhasil menduduki peringkat ke-4, naik kelas dari peringkat 5 tahun 2019 dan naik dari peringkat ke 10 di tahun sebelumnya," ujar Ma'ruf dalam sambutan usai penyerahan.

Selain kenaikan peringkat, menurut laporan SGIE Report 2020/2021, peranan ekonomi Islam di  Indonesia juga menunjukkan kemajuan yang pesat, tak hanya konsumsi produk halal di Indonesia tapi juga peranan inovasi di bidang ekonomi Islam mulai dari sektor Makanan, Fesyen, Kosmetik, Farmasi, Pariwisata, Keuangan Perbankan dan Media Rekreasi.

Dalam laporan SGIE 2020/2021 ke semua sektor di atas merupakan sektor yang jadi bahan penilaian peringkat Islam global Indikator.

"Dan Indonesia masuk kategori negata 10 besar dalam masing-masing sektor tadi," ungkapnya.

Selain itu, masih dalam laporan, Indonesia juga dilaporkan telah membuat kebijakan yang menumbuhkan ekosistem yang dibutuhkan untuk memberikan peluang bagi tumbuhnya ekonomi Islam dengan disertai berbagai insentif yang mempermudah dunia industri dan investasi di Indonesia di bidang infrastruktur, produk dan jasa halal.

Karena itu, Ma'ruf meminta agar kenaikan peringkat ini dimaknai dengan tetap melanjutkan dan memperkokoh ekosistem ekonomi Islam Indonesia. Sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen halal dunia dan penggerak ekonomi nasional.

Apalagi, diperkirakan beberapa sektor ekonomi Islam akan mengalami pemulihan kembali di akhir tahun 2021 bahkan mungkin bisa terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

"Saya berharap, capaian ini juga akan menjadi penyemangat bagi seluruh pemangku kepentingan dalam merealisasikan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujarnya.

Sebab, menurutnya capaian ini tidak terlepas dari kerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Ma'ruf juga menyampaikan terimakasih atas diterbitkannya SGIE Report, yang kini sudah memasuki edisi ke-8. Menurutnya, SGIE Report 2020/2021 merupakan salah satu acuan penting yang fokus memberikan informasi dan analisis terkini dalam pengembangan ekonomi Islam global.

"Melalui report ini, antar negara dapat saling mengetahui posisinya saat ini, potensi yang dimiliki, serta kebutuhan yang diperlukan untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ungkapnya.

CEO Dinard Standar Rafi-uddin Shikoh dalam keterangan tertulisnya menyebut dalam pengembangan industri halal, Indonesia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan negara lainnya. Bahkan masa pandemi covid-19 menjadi momentum kebangkitan ekonomi halal.

“Indonesia memiliki kemajuan yang pesat di putaran ekonomi islam global di berbagai sektor, seperti keuangan, makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan media rekreasi," katanya.

Setiap tahun Dinar Standrard mengeluarkan The State of Global Islamic Economy Report (SGIER) yang merupakan laporan perkembangan ekonomi Islam global. Peluncuran SGIER tahun ini dilaksanakan di beberapa kota di berbagai negara, termasuk di Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) di Jakarta Selasa (17/11) hari ini

Selain Indonesia, SGIER diluncurkan di kota pusatnya Dinar Standard, Dubai (16 November 2020), Kuala Lumpur (18 November 2020), Marocco (19 November 2020), London (20 November 2020), dan madrid (23 November 2020). “IHLC menjadi partner untuk peluncuran dan menerjemahkan ringkasan eksekutif (executive summary) ke dalam bahasa Indonesia,” ungkap Ketua IHLC Sapta Nirwandar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement