Senin 23 Nov 2020 16:34 WIB

Sapuhi Sambut Baik Wacana Vaksin Covid-19 bagi Jamaah Umroh

Sapuhi belum mengetahui bagaimana teknis ataupun SOP-nya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sapuhi Sambut Baik Wacana Vaksin Covid-19 bagi Jamaah Umroh (ilusrasi)
Foto: republika
Sapuhi Sambut Baik Wacana Vaksin Covid-19 bagi Jamaah Umroh (ilusrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji (Sapuhi), Syam Resfiadi menyambut baik wacana vaksin Covid-19 untuk jamaah haji dan umroh. Menurut dia, hal itu juga sejalan dengan kewajiban yang ditekankan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk jamaah.

‘’Dan (mengutamakan vaksin) bagi jamaah itu bagus, selain dari para medis, TNI, Polri, pejabat dan calon jamaah,’’ ujar dia ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (23/11).

Namun demikian, pihaknya mengaku belum mengetahui bagaimana teknis ataupun SOP-nya. Mengingat, Kementerian Kesehatan, kata dia, hanya mengarahkan untuk menyuntik vaksin atau tes PCR bagi calon jamaah. ‘’Memang, ini yang kita tunggu, apakah semua (jamaah) boleh?’’ tambah dia.

Sebab, menilik pada keberangkatan umroh 1 hingga 8 November, ada kejanggalan dalam pelaksanaanya. Khususnya, ketika Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), kata dia, yang merupakan organisasi resmi dan dikeluarkan oleh Kementerian Agama, namun, tidak mendapat fasilitas resmi, walaupun di masa pandemi ini. ‘’Dari pengalaman 1 hingga 8 November itu, keluar hasil PCR-nya dari seorang suster. Bukan pihak resmi yang berwenang,’’ katanya

Protes itu, ia ungkapkan agar ada kejelasan akreditasi siapa yang memberikan suntikan vaksin atau tes Covid-19. Dia menambahkan, menyoal PCR dan isolasi yang ditanggung calon jamaah, dinilai sangat memberatkan. Terlebih, ketika isolasi tetap harus dilakukan meski dekat dengan tempat embarkasi. ‘’Kalau untuk jabodetabek ngapain? apalagi embarkasinya cengkareng, masih terjangkau dari segi waktu,’’ tuturnya.

Pihaknya, juga meminta agar Kementerian Agama bisa memberi subsidi bagi tes PCR atau karantina 3 hari. Alih-alih hanya memberikan aturan yang memberatkan masyarakat.

‘’Sudah buat aturan, ya bantu subsidi juga lah, jangan membuat rakyat susah, padahal bisa dibuat gampang,’’ ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement