Selasa 24 Nov 2020 04:45 WIB

Sky Bridge akan Hubungkan Masjid Agung Kota Bogor dan Pasar

Sky bridge dibangun dengan tujuan memakmurkan masjid.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ani Nursalikah
Sky Bridge akan Hubungkan Masjid Agung Kota Bogor dan Pasar. Pembangunan masjid Agung di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah sudah di renovasi sejak 2016.Belum selesai hingga sekarang.Kamis (23/8).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Sky Bridge akan Hubungkan Masjid Agung Kota Bogor dan Pasar. Pembangunan masjid Agung di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah sudah di renovasi sejak 2016.Belum selesai hingga sekarang.Kamis (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai bentuk integrasi Stasiun Bogor dengan Alun-alun, Masjid Agung, dan Blok F Pasar Kebon Kembang, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan membangun jembatan penghubung atau sky bridge. Sky bridge tersebut rencananya menghubungkan Masjid Agung dan Blok F.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengungkapkan, sky bridge dibangun dengan tujuan memakmurkan masjid. Jamaah yang diprioritaskan merupakan pedagang pasar.

Baca Juga

“Kenapa sky bridge? Karena memang tujuannya masjid itu harus dimakmurkan, dan salah satu jamaah yang kita prioritaskan adalah para pedagang pasar. Jadi itu sedang dalam pertimbanagn dan akan dibicarakan khusus dengan Dinas Pembangunan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),” kata Dedie ketika ditemui Republika.co.id di Balai Kota Bogor, Senin (23/11).

Dedie mengatakan, pedagang yang diprioritaskan masuk di lantai 1 hingga 4 di Blok F Pasar Kebon Kembang merupakan pedagang kaki lima (PKL) pindahan dari Jalan Dewi Sartika. Blok F akan mulai beroperasi awal tahun depan.

Namun, dia tidak mengetahui berapa jumlah pasti dari pedagang yang akan menempati Blok F nantinya. “Nah itu akan dihitung ulang oleh teman-teman dari PD Pasar. Nanti kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM,” kata Dedie.

Mengenai anggaran, Pemkot Bogor tengah menghitung ulang kebutuhan anggaran riil. Diperkirakan, kata Dedie, kebutuhan untuk membangun Masjid Agung sekitar Rp 40 miliar.

“Jadi perkiraan kebutuhan Rp 40 miliar lebih. Tetapi uang yang tersedia baru Rp 34,5 miliar. Sky bridge akan dibangun oleh pengembang. Kemudian alun-alun akan dibiayai provinsi,” jelasnya.

Tahun depan, Pemkot Bogor tengah memproyeksikan pembangunan konstruksi baru untuk atap. Sebab, menurut rekomendasi dari Komite Keselamatan Konstruksi dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR, sebaiknya atap tidak menopang ke konstruksi yang ada saat ini.

Selain itu, rencana pembangunan tahap berikutnya yakni pembangunan tangga dari alun-alun ke Masjid Agung. “Jalan akses dari alun-alun ke masjid tadinya kan belum ada. Tetapi dengan rencana pembangunan tahap berikutnya dari masjid, kita prioritaskan membangun tangga dari alun-alun ke Masjid Agung,” ujarnya.

Kabid Tata Ruang, Tata Bangunan dan Pengawasan Pengendalian Bangunan dan Perencanaan pada Dinas PUPR Kota Bogor, Sultodi Mahbub mengatakan pembangunan Masjid Agung saat ini mencapai tahap penguatan struktur.

“Kita lanjutkan untuk struktur. Sekarang baru tahap penguatan struktur untuk beban gempa ya. Sekarang ada saluran juga yang kita buat di samping Gang Masjid,” ujar Sultodi.

Rencananya Pemkot Bogor akan mulai melelangkan proyek ini pada akhir tahun nanti atau pada Januari. “Kami mau sesegera mungkin selesai,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement