Selasa 24 Nov 2020 08:26 WIB

Kemenag Perkuat Tradisi Riset Mahasiswa PTKI

Salah satu cara perkuat tradisi riset adalah dengan olimpiade agama sains dan riset

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi keberagaman dan persatuan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ilustrasi keberagaman dan persatuan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan memperkuat tradisi riset mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pengembangan akademik melalui Olimpiade Agama Sains dan Riset (OASE).

Rencana tersebut disampaikan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis),  Suyitno, saat menggelar zoom meeting dengan Wakil Rektor (WR)/Wakil Ketua (WK) III PTKIN dan Kopertais se-Indonesia, Senin (23/11).

Suyitno menilai, pengembangan non akademik yang selama ini dijalankan sudah cukup sistematis dan massif. Pengembangan yang dimaksud antara lain, melalui pemberdayaan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan kegiatan seperti Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (Diklatpim), Perkemahan Wirakarya Nasional Pendidikan Tinggi Keagamaan (PWN PTK), serta Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR).

Ke depan, Guru Besar UIN Palembang ini menggarisbawahi pentinya penguatan  riset sebagai ciri yang menonjol di bidang akademik. “Mengenalkan dunia penelitian di kalangan mahasiswa menjadi keharusan untuk menajamkan fungsi-fungsi akademik mahasiswa,” kata dia dalam keterangan tertulis yang didapat Republika, Selasa (24/11).

Sehubungan itu, Suyitno berencana mendesain ulang kegiatan nasional kemahasiswaan menjadi tiga. Tiga kegiatan ini adalah Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) PTKI, Olimpiade Agama Sains dan Riset (OASE), serta, Pekan Seni dan Olahraga di Kalangan Mahasiswa (PESONA).

“Hal yang kedua dan ketiga sengaja dipisah agar sentuhan akademik melalui OASE dapat optimal, karena tidak semua mahasiswa berkeinginan menjadi aktivis,” ujarnya.

Mantan Wakil Rektor III UIN Palembang ini juga menyebut akan berkoordinasi dengan WR I yang membidangi akademik dan segala hal ikhwal tentang penelitian. Tugas WR III adalah menjalin kerjasama dengan LIPI dan pihak di luar untuk mengembangkan penelitian bagi mehasiswa.

“Bapak dan Ibu adalah pemegang otoritas penting, pemegang data maping mahasiswa untuk dibina dan dikembangkan selama di PTKI,” kata dia.

Suyitno berharap, mahasiswa PTKI dapat dikembangkan sesuai potensi yang dimilikinya, bisa menjadi peneliti, dosen, guru, seniman, politrisi dan enterprener.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement