Selasa 24 Nov 2020 21:42 WIB

UEA Kutuk Serangan Pengecut di Fasilitas Minyak Aramco

Proyektil Houthi menyebabkan kebakaran di stasiun distribusi minyak bumi di Jeddah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
UEA Kutuk Serangan Pengecut di Fasilitas Minyak Aramco. Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
UEA Kutuk Serangan Pengecut di Fasilitas Minyak Aramco. Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk keras serangan pengecut yang dilakukan oleh milisi Houthi yang didukung Iran. Menurut Kantor Berita UEA WAM, serangan ini menargetkan stasiun distribusi produk minyak bumi di Jeddah, Arab Saudi.

Juru bicara Koalisi Arab Kolonel Turki al-Maliki, menyatakan proyektil yang diluncurkan oleh Houthi menyebabkan kebakaran di stasiun distribusi produk minyak bumi di Jeddah, Senin (23/11).

Baca Juga

Dilansir di Al Arabiya, Selasa (24/11), sehari sebelumnya, seorang pejabat di Kementerian Energi Saudi mengatakan ledakan tersebut menyebabkan kebakaran di tangki bahan bakar di stasiun distribusi produk minyak bumi di Jeddah Utara.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA mengatakan mereka mengutuk tindakan teroris ini. Mereka juga menganggap kejadian ini sebagai bukti upaya milisi teroris Houthi merusak keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.

WAM juga melaporkan, UEA telah mengatakan akan berdiri dalam solidaritas dengan Kerajaan Arab Saudi. UEA mendukung semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga dan penduduknya.

"Keamanan Uni Emirat Arab (UEA) dan keamanan Kerajaan Arab Saudi tidak dapat dipisahkan. Setiap ancaman terhadap Kerajaan dianggap sebagai ancaman bagi keamanan dan stabilitas bersama," ujar pernyataan tersebut. 

https://englishbeta.alarabiya.net/en/News/gulf/2020/11/24/The-UAE-condemns-cowardly-attack-on-Jeddah-petroleum-products-station

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement