Rabu 25 Nov 2020 07:13 WIB

UEA akan Gelar Sholat Jumat Perdana Mulai 4 Desember

UEA membuka masjid secara bertahap pada 1 Juli, tetapi sholat Jumat ditangguhkan

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Masjid Sheikh Zayed - Abu Dhabi, UEA
Masjid Sheikh Zayed - Abu Dhabi, UEA

IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA) mengumumkan pada hari Selasa (24/11) bahwa Uni Emirat Arab (UEA) akan membuka kembali masjid untuk melaksanakan sholat Jumat mulai 4 Desember. Dengan ketentuan jamaah harus mematuhi tindakan pencegahan virus corona yang sangat ketat.

UEA telah menangguhkan sholat di masjid-masjid sejak pertengahan Maret, sebagai bagian dari upaya membendung wabah Covid-19 di negara itu. Pihak berwenang mulai membuka kembali masjid secara bertahap pada 1 Juli, tetapi sholat Jumat tetap ditangguhkan.

NCEMA mengatakan langkah untuk membuka kembali masjid untuk sholat berjamaah adalah langkah luar biasa, yang dicapai melalui studi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga UEA untuk melanjutkan aktivitas keagamaan di tempat-tempat ibadah.

"Dewan Fatwa UEA mengeluarkan fatwa yang mencakup kewajiban bagi semua kelompok masyarakat, untuk sepenuhnya mematuhi instruksi kesehatan dan keselamatan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19. Tidak diizinkan untuk melanggar ini dengan cara apa pun," tegas NCEMA dilansir dari English Alarabiya, Rabu (25/11).

Jamaah sholat jumat yang akan digelar nanti juga harus dibatasi hanya 30 persen di dalam masjid, selebihnya akan diizinkan sholat di halaman luar masjid dengan menyiarkan sholat melalui pengeras suara. Barisan di antara jamaah pun harus dua mater, termasuk pada saat jamaah keluar dan masuk masjid.aturan jarak harus dipatuhi.

"Untuk sholat Jum'at, masjid akan diizinkan membuka pintu 30 menit sebelum shalat dimulai dan menutup pintu 30 menit setelah sholat dilakukan," kata NCEMA.

Tindakan pencegahan Covid-19 lainnya untuk sholat Jumat termasuk membatasi khotbah sholat Jum'at tidak lebih dari 10 menit, pekerja masjid dan relawan harus mengatur masuk dan keluar jamaah, dan semua jemaah harus mengenakan masker dan membawa sajadah sholat sendiri yang tidak boleh ditinggal di masjid atau dipinjamkan dengan siapa pun.

"Prosedur kesehatan juga termasuk menghindari memegang gagang pintu, mengikuti dan menjaga jarak dan menghindari keramaian. Kami ingin menekankan bahwa jamaah membaca dari Alquran atau perangkat pintar pribadi mereka, serta mengunduh aplikasi kesehatan yang disetujui UEA dan mengaktifkannya saat menghadiri shalat di masjid," kata NCEMA.

Setiap jamaah harus melakukan wudhu di rumah, dan warga lanjut usia, anak-anak, mereka yang menderita penyakit kronis atau penyakit repirasi dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah harus melakukan sholat di rumah.

"Tempat wudhu, toilet dan mushola masih terus ditutup dan kami mengumumkan perubahan waktu sholat 15 menit sebelum adzan dan 10 menit setelah sholat, kecuali sholat Maghrib yang akan dibunyikan 5 menit. sebelum adzan," kata NCEMA.

NCEMA juga melarang distribusi makanan dan air di masjid, dan menambahkan bahwa masjid dan gereja akan terus ditutup di kawasan industri.

UEA mencatat kasus covid-19 mencapai 161.365 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 150.261 pasien pulih dan 559 kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement