Rabu 25 Nov 2020 13:33 WIB

Dialog Cucu Khalifah Umar dengan Terpidana Mati Pasca-Haji

Khalifah memandangi tubuh Salim yang terbuka dengan pakaian ihramnya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dialog Cucu Khalifah Umar dengan Terpidana Mati Pasca-Haji. Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Dialog Cucu Khalifah Umar dengan Terpidana Mati Pasca-Haji. Ilustrasi Sahabat Nabi

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Dalam kesempatan yang lain, khalifah Walid bin Abdul Malik menunaikan ibadah haji. Ketika orang-orang telah turun dari padang Arafah, khalifah menjumpai Salim bin Abdullah di Muzdalifah.

Setelah memberi salam dan dijawab salamnya oleh Salim bin Abdullah, Khalifah memandangi tubuh Salim yang terbuka dengan pakaian ihramnya. Tampak tubuh Salim begitu sehat dan kekar bagaikan sebuah bangunan yang kokoh.

"Bentuk tubuhmu bagus sekali, wahai Abu Umar. Apakah makanan sehari-hari?"Kata Al Walid." 

"Roti dan zaitun," jawab Salim.

"Hanya roti dan zaitun?" 

"Benar." 

"Apakah engkau berselera makan itu?"

"Jika kebetulan aku tidak berselera aku tinggalkan hingga lapar, yang kemudian membuatku berselera terhadapnya."

Salim tidak hanya mirip dengan kakeknya Umar bin Khatthab ra. dalam bentuk fisik dan kezuhudannya tetapi juga dalam keberaniannya menyampaikan kalimat hak meski berat resikonya.

Dia pernah menemui Hajjaj bin Yusuf yang kejam untuk membicarakan tentang keperluan kaum Muslimin. Hajjaj menyambutnya dengan baik, dia dipersilakan duduk di sisinya dan dihormati secara berlebihan.

"Beberapa saat kemudian, datang beberapa orang tahanan dibawa ke hadapan Hajjaj, pakaiannya compang-camping, wajahnya pucat dan semua dalam keadaan dibelanggu," katanya.

Hajjaj menoleh kepada Salim bin Abdullah ra. dan menjelaskan, "Mereka adalah pembuat onar di muka bumi ketika mereka telah mengeluarkan darah yang Allah haramkan."

Kemudian Hajjaj mengambil pedang dan menyerahkannya kepada Sallim, sekaligus memberi isyarat kepada para orang tahanan untuk maju. Dia berkata kepada Salim.

"Bangkitlah dan tebas lehernya."

Pedang itu diterima oleh Salim, dia menghampiri orang yang dimaksud. Seluruh mata menghadap kepada untuk melihat apa yang dilakukan. Salim bin Abdullah berdiri di depan orang tersebut dan bertanya.

"Apakah engkau seorang Muslim?"

Tahanan itu berkata. "Ya aku seorang Muslim apa perlunya engkau bertanya demikian? Lakukan saja apa perintahnya".

"Apakah engkau menunaikan shalat subuh." Tanya Salim.

"Aku seorang Muslim. Adakah orang Muslim yang tidak melaksanakan salat subuh?

"Aku bertanya apakah kamu melaksanakan shalat subuh hari ini?"

"Semoga Allah memberi hadiyah. Ya tentu saya shalat subuh hari ini."

Kemudian Sali kembali kehadapan Hajjaj sambil melemparkan pandang yang digenggamnya dan dia berkata. "Orang ini mengaku sebagai seorang Muslim. Dia berkata bahwa hari ini ia telah melaksanakan salat subuh sedangkan aku mendengar Rasulullah bersabda barangsiapa salat subuh dia berada dalam naungan Allah."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement