Rabu 25 Nov 2020 14:01 WIB

Survei Voxpol Center: Mahyeldi-Audy Paslon Paling Sederhana

Mahyeldi-Audy menurut survei Voxpol sosok paslon yang paling sederhana.

Survei Voxpol Center: Mahyeldi-Audy Paslon Paling Sederhana. Foto: Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah (kiri) dan Audy Joinaldy (kanan) menyapa wartawan usai menyerahkan berkas pendaftaran Pemilihan Gubernur di Kantor KPU Sumatera Barat di Padang, Sumatera Barat, Jumat (4/9/2020). Pasangan Mahyeldi Ansharullah dan Audy Joinaldy menjadi pasangan pertama yang mendaftar sebagai calon gubernur Sumatera Barat yang diusung PKS dan PPP.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Survei Voxpol Center: Mahyeldi-Audy Paslon Paling Sederhana. Foto: Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah (kiri) dan Audy Joinaldy (kanan) menyapa wartawan usai menyerahkan berkas pendaftaran Pemilihan Gubernur di Kantor KPU Sumatera Barat di Padang, Sumatera Barat, Jumat (4/9/2020). Pasangan Mahyeldi Ansharullah dan Audy Joinaldy menjadi pasangan pertama yang mendaftar sebagai calon gubernur Sumatera Barat yang diusung PKS dan PPP.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Survei terbaru Voxpol Center menunjukkan persepsi masyarakat Sumatra Barat terhadap kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur menempatkan Mahyeldi-Audy Joinaldy sebagai sosok pemimpin yang paling sederhana dan merakyat dibandingkan dengan kandidat lainnya. Adapun rinciannya, yaitu dengan raihan persentase sebesar 25,0 persen, disusul Nasrul Abit-Indra Catri sebesar 23,0 persen, Mulyadi-Ali Mukni dengan persentase sebesar 21,4 persen,  dan Fakhrizal-Genius Umar dengan perolehan sebesar 5,6 persen, sementara yang masih merahasiakan jawaban 10,9 persen dan tidak tahu tidak menjawab 14,1 persen.

Menurut Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago, Mahyeldi adalah calon Gubernur Sumbar Paling Miskin. Hal tersebut tertuang pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari masing-masing calon yang diakses dari situs KPK, Rabu 9 September 2020. Dari laporan tersebut, calon gubernur Sumbar yang paling miskin adalah Mahyeldi.

Baca Juga

Data di atas  menunjukkan bahwa pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy punya kans mendapatkan simpati dan dukungan yang lebih luas dari segmen pemilih Sumatra Barat. Itu artinya pasangan ini punya kesempatan yang lebih besar memenangkan kontestasi elektoral pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat pada tanggal 9 Desember mendatang.

"Faktor kesederhanaan menjadi salah-satu alasan utama rakyat mencintai para pemimpinnya, pemimpin sederhana  dipandang dekat dan perhatian pada rakyat, dianggap turut merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat dan pemimpin yang keberpihakannya jelas, mendahulukan kepentingan rakyat dalam mencari solusi dan jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapi," kata Pangi kepada Republika, Selasa (25/11).

photo
Hasil survei terbaru Voxpol Center terkait Pilkada Sumbar. - (Dok: Voxpol Center)

Namun sebaliknya, pemimpin yang bermewah-mewahan di tengah situasi penderitaan rakyat akan melukai perasaan rakyat, pemimpin  yang berjarak dengan rakyatnya akan menumpulkan empati. Di mana, ujungnya mengesampingkan kehendak rakyat yang tercermin dari kebijakan yang tidak memihak pada kehendak rakyat, bahkan dalam banyak situasi rakyat harus menelan pil pahit menjadi korban kebijakan pemerintah yang tidak memihak pada rakyat kecil.

Pangi mengatakan, menjadi pemilih harus cerdas, karena biasanya menjelang pemilihan umum (pilkada) para "pemburu" kekuasaan akan datang mengiba kepada rakyat dengan berbagai macam model pencitraan dengan satu tujuan, yakni mendapatkan simpati. Oleh karena itu, pemilih harus berhati-hati dan bisa menilai mana calon pemimpin yang benar-benar tampil sederhana apa adanya atau hanya sekedar topeng pencitraan, rekam jejak calon pemimpin menjadi salah satu faktor kunci.

Survei Voxpol Center Research and Consulting terkait Pilgub Sumbar 2020 dilakukan dengan melibatkan 800 responden yang diambil secara proporsional berimbang antara laki-laki dan perempuan dalam rentang waktu 10 hari, yakni pada 2 hingga 12 November 2020.

Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih sebesar 3,47 persen dengan tingkat kepercayaan atau level of confidence 95 persen, dilakukan quality control sebanyak 20 persen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap (face to face) oleh surveyor profesional menggunakan kuesioner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement