Kamis 26 Nov 2020 13:47 WIB

Antisipasi Disrupsi, Bank Mandiri Andalkan Anak Usaha

Mandiri Capital menjaga keunggulan Bank Mandiri di sektor wholesale banking.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan memaksimalkan peran anak usaha bidang ventura, Mandiri Capital.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan memaksimalkan peran anak usaha bidang ventura, Mandiri Capital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan memaksimalkan peran anak usaha bidang ventura, Mandiri Capital, untuk melakukan pendanaan bagi perusahaan rintisan atau startup. Adapun langkah ini untuk menjaga pasar domestik dari serangan disrupsi digital banking.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, Mandiri Capital telah berdiri selama lima tahun sehingga diharapkan mampu menjaga keunggulan Bank Mandiri khususnya sektor wholesale banking. Ia melihat banyak upaya yang bisa Mandiri Capital lakukan untuk memenangkan persaingan ke depan.

Baca Juga

Menurutnya, di tengah disrupsi teknologi, beberapa startup company terus bergerak maju. Mandiri Capital pun diharapkan memiliki peran dalam mendukung pendanaan startup tersebut.

"Kami tidak ingin terdistrupsi oleh startup jasa keuangan secara digital, sekarang harapan itu bisa diperankan Mandiri Capital," kata Darmawan di Jakarta, Kamis (26/11).

Mandiri Capital Indonesia (MCI) telah berinvestasi atau melakukan penyertaan saham senilai total Rp 1 triliun kepada 14 startup bidang teknologi finansial atau fintech sejak berdiri lima tahun lalu. Adapun investasi tersebut dilakukan ke beberapa subsektor fintech seperti platform pinjaman online (P2P lending), pembayaran, dan solusi bisnis.

Direktur Utama MCI Eddi Danusaputro menambahkan, melalui investasi tersebut MCI telah mendorong berbagai inovasi dan sinergi dengan Mandiri Group, seperti penyaluran modal (loan channeling) ke lebih dari puluhan ribu segmen UMKM, baik dari sektor bisnis konvensional hingga pertanian.

MCI juga membantu mengembangkan digitalisasi UMKM, baik dari sisi pembayaran maupun dukungan sistem lainnya. "Seperti proses akuntansi dan sumber daya manusia (HR), serta penggunaan digital signature sebagai bentuk efisiensi proses bisnis," kata Eddi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement