Jumat 27 Nov 2020 04:19 WIB

600 Ribu SDM Digital Dibutuhkan Setiap Tahun

Inovasi yang dikembangkan oleh para founder ini akan dapat membawa dampak baik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Fakhruddin
600 Ribu SDM Digital Dibutuhkan Setiap Tahun (ilustrasi).
Foto: Telkom
600 Ribu SDM Digital Dibutuhkan Setiap Tahun (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong penyediaan talenta atau sumber daya manusia digital melalui program Startup Studio Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan program tersebut merupakan bagian mendukung ekonomi digital Indonesia.

Salah satunya memberikan akses mentoring dan networking bagi para pegiat startup digital nasional yang ingin mengembangkan usaha serta menyiapkan sumberdaya manusia atau talenta digital. Sebab, nengutip hasil studi Than and Thang yang dimuat dalam Laporan Bank Dunia, Johnny menyebutkan Indonesia membutuhkan setidaknya 600 ribu SDM digital setiap tahun.

"Berangkat dari permasalahan tersebut Program Startup Studio Indonesia hadir untuk memfasilitasi startup digital yang berada di titik awal untuk mendapatkan pelatihan pengembangan kapasitas dan juga akses terhadap venture capital lokal maupun global,” kata Johnny dalam siaran pers, Kamis (26/11).

Selain itu, hasil riset dari Daily Social Tahun 2019 juga menyebut isu ketersediaan talenta digital menjadi kunci bagi perkembangan industri startup digital di Indonesia, disamping isu ketersediaan akses pendanaan. 

Karenanya, melalui program itu, para pegiat startup digital yang tergabung akan dikumpulkan secara daring selama tiga bulan untuk memperoleh sesi bimbingan dan konsultasi langsung dari pakar industri digital. "Hal tersebut agar pegiat startup digital siap untuk mendapatkan pendanaan yang memadai," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Johnny juga mengungkap peran strategis startup digital dalam memajukan perekonomian Indonesia. Sebab, peran startup dirasakan manfaat langsung dari masyarakat, mulai dari ide dan kecermatan pegiat startup digital dalam memanfaatkan solusi digital dalam merintis usaha.

Apalagi, di masa pandemi saat ini, kehadiran startup digital telah menyediakan jawaban bagi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat di tengah masa pembatasan fisik dan sosial itu.

"Masyarakat Indonesia telah merasakan berbagai kemudahan dalam berbagai aspek, mulai dari perekonomian digital, pendidikan, kesehatan, pengembangan UMKM Ultra mikro hingga sistem keuangan digital," ungkapnya.

Karena itu, ia berharap industri startup digital di Indonesia akan semakin besar di masa yang akan datang. Ia pun mengatakan, harapan ini diikuti komitmen Kementerian Kominfo dalam mendukung terciptanya ekosistem startup digital yang kuat dan memadai.

"Yakni melalui pembangunan infrastruktur TIK, adopsi teknologi, pengembangan talenta digital hingga percepatan dan penyempurnaan regulasi," katanya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan rangkaian Startup Studio Indonesia batch pertama telah mencapai tahap akhir yaitu milestone day. Perjalanan para 20 startup terpilih selama dua bulan terakhir ini telah menjadi sebuah pengalaman yang menantang tidak hanya bagi para startup, coach, tim penyelenggara, tapi juga bagi Kementerian Kominfo.

Menurutnya, dalam 51 hari telah ada 360 sesi coaching yang difasilitasi dengan 80 coach dan merupakan founder startup dan expert teknologi. Pekan lalu, Tim Kementerian Kominfo telah melakukan beberapa FGD untuk memetakan kebutuhan jejaring dari 20 finalis startup kepada kementerian dan lembaga terkait.

“Kami percaya inovasi yang dikembangkan oleh para founder ini akan dapat membawa dampak baik yang masif jika dapat dikolaborasikan dengan pihak-pihak strategis," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement