Sabtu 28 Nov 2020 04:50 WIB

Perbankan Syariah Diminati Non-Muslim di UEA

Penetrasi produk perbankan syariah UEA tumbuh dari 47 persen menjadi 58 persen.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Perbankan Syariah Diminati Non-Muslim di UEA. Ilustrasi Keuangan Islam / Keuangan Muslim
Foto: MGROL100
Perbankan Syariah Diminati Non-Muslim di UEA. Ilustrasi Keuangan Islam / Keuangan Muslim

IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Produk perbankan syariah di Uni Emirat Arab (UEA) banyak diminati oleh non-Muslim. Tahun ini, menurut Indeks Perbankan Islam oleh Emirates Islamic, penggunaan kartu kredit naik menjadi 28 persen dibandingkan 2019 yang hanya 24 persen.

"Selain itu, lebih banyak non-Muslim juga membuka rekening tabungan syariah, naik dari 28 persen pada 2019 menjadi 32 persen tahun ini," menurut Indeks Perbankan Islam, dilansir di The National News, Jumat (27/11).

Baca Juga

Secara keseluruhan, penetrasi produk perbankan syariah di UEA tumbuh dari 47 persen menjadi 58 persen sejak 2015. Sementara produk perbankan konvensional turun menjadi 64 persen dari 70 persen selama lima tahun terakhir.

"Penurunan ekonomi global telah berdampak pada kebiasaan konsumen perbankan. Perbankan syariah dianggap lebih mendukung masyarakat dan dapat dipercaya serta memiliki nilai yang lebih baik kepada nasabah dibandingkan dengan perbankan konvensional,” kata Wakil Kepala Eksekutif Perbankan Konsumen dan Manajemen Kekayaan di Emirates Islamic, Wasim Saifi.

Islamic Banking Index adalah survei benchmark yang melacak kemajuan, penetrasi dan persepsi sektor perbankan yang sesuai dengan Islam di UEA, serta tujuan masa depan nasabah perbankan. Survei tersebut juga mencatat dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan penetrasi produk perbankan konvensional dan syariah di UEA pada 2020. Penetrasi produk perbankan syariah turun menjadi 58 persen dari 60 persen pada 2019.

Perbankan konvensional merosot menjadi 64 persen dari 65 persen pada tahun yang sama sebelumnya. Laporan State of the Global Islamic Economy memperkirakan nilai total aset keuangan Islam secara global tumbuh sebesar 13,9 persen tahun lalu menjadi 2,88 triliun dolar AS. Laporan ini juga memperkirakan pertumbuhan tahunan gabungan sebesar lima persen menjadi 3,69 triliun dolar AS pada 2024.

Persepsi keseluruhan bank syariah tetap stabil di 38 persen, tetapi telah meningkat 12 poin persentase dari 26 persen pada 2015, melampaui perbankan konvensional, menurut indeks tahunan, yang diluncurkan pada 2015. Tanggapan dikumpulkan pada kuartal ketiga 2020, lebih dari 900 responden yang memiliki rekening bank di UEA dan berpenghasilan lebih dari 5.000 dirham per bulan (Rp 19 juta).

Dibandingkan dengan bank konvensional, bank syariah dianggap memiliki biaya yang lebih rendah dan menawarkan tingkat keuangan dan keuntungan yang lebih baik dari tabungan. Konsumen Muslim memiliki persepsi yang lebih baik tentang bank syariah pada semua parameter, kecuali dalam hal inovasi.

Lebih dari 70 persen responden pernah mendengar tentang setidaknya satu produk syariah tahun ini. Takaful dan murabahah menjadi yang paling populer sejak 2015. Sementara 27 persen lainnya tidak mengetahui produk perbankan syariah.

Persentase pelanggan yang cenderung berlangganan produk islami turun dari 38 persen pada 2019 menjadi 33 persen pada 2020. Produk konvensional turun dari 40 persen pada 2019 menjadi 35 persen pada 2020. Nilai uang dalam produk keuangan semakin penting dengan 36 persen responden mengutip tarif dan harga yang lebih baik sebagai faktor yang memengaruhi potensi pergeseran ke produk keuangan Islam, dibandingkan dengan 33 persen tahun lalu, di depan layanan pelanggan, teknologi, dan berbagai produk.

https://www.thenationalnews.com/business/money/islamic-banking-products-see-higher-uptake-among-non-muslims-in-the-uae-1.1117826

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement