Sabtu 28 Nov 2020 10:46 WIB

AS Serahkan Rudal, Bom, dan Drone ke Filipina

AS serahlan sistem persenjataan di Filipina

Latihan militer tentara AS dan Flipina
Foto: google.com
Latihan militer tentara AS dan Flipina

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Robert O'Brien mengumumkan bahwa negaranya akan mentransfer rudal dan bom ke Filipina.

Selama kunjungannya ke ibu kota Manila, O'Brien mengungkapkan bahwa AS akan mengirimkan berbagai senjata ke Filipina.

Menyoroti Filipina sedang memerangi terorisme dan sengketa wilayah, O'Brien mengatakan bahwa Presiden Donald Trump mendukung Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam perang melawan ISIS di Asia Tenggara.

“Transfer senjata ini juga merupakan indikasi komitmen kuat kami terhadap aliansi kritis kami," tutur O'Brien, seperti dikutip Anadolu Agency.

Dia menuturkan bahwa negaranya mendukung Filipina dalam mempertahankan kedaulatannya di Laut China Selatan.

"Setiap serangan bersenjata terhadap pesawat atau kapal Filipina di Laut China Selatan mengharuskan kami untuk memenuhi tanggung jawab bersama dalam pertahanan," tukas dia.

AS Serahkan Drone ke Philipina

Amerika Serikat menyerahkan sistem pesawat tanpa awak atau ScanEagle Unmanned Aerial System senilai USD14,79 juta kepada Angkatan Laut Filipina.

Penyerahan ScanEagle UAS itu dilakukan oleh wakil kepala misi Kimberly Kelly dan Kedutaan Besar AS kepada Wakil Laksamana Giovanni Carlo Bacordo di Pangkalan Angkatan Laut Heracleo Alano, Sangley Point, Cavite.

“Mentransfers sistem ScanEagle untuk operasi mewakili komitmen teguh Amerika Serikat kepada mitra kami di Angkatan Bersenjata Filipina (AFP),” ujar Kelly pada Rabu, kutip the Philippine Star.

AS serahkan sistem drone militer ke Filipina

Penyerahan sistem drone itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan maritim dan keamanan perbatasan Filipina.

Wakil kepala staf AFP Wakil Laksamana Erick Kagaoan mengatakan bahwa aset ini akan melengkapi alutsista di Pangkalan Udara Antonio Bautista di Palawan, yang dekat dengan wilayah sengketa di Laut Filipina Barat.

Dengan kemampuan intelijen, pengawasan dan pengintaian, ScanEagle UAS itu akan digunakan oleh Skuadron Pengintaian Udara Tak Berawak Maritim ke-71 AFP (71 MUARS).

AS mempercepat pengucuran bantuan hibah sekaligus penjualan senjata dan amunisi demi mendukung modernisasi, keamanan maritim dan kontraterorisme Filipina.

Senin lalu, dalam kunjungannya ke Manila, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien juga menyerahkan alutsista terbatu senilai USD18 juta ke AFP.

Filipina adalah penerima bantuan militer AS terbesar di kawasan Indo-Pasifik.

Sejak 2015, AS telah mengirimkan pesawat dengan nilai lebih dari USD650 juta, termasuk kapal, kendaraan lapis baja, senjata, dan peralatan militer lainnya ke Filipina.

Kedua negara juga menggelar latihan militer bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement