Ahad 29 Nov 2020 12:54 WIB

Malaysia Tunda Pemilu, Tunggu Krisis Virus Corona Mereda

PM Malaysia memenangkan anggaran terbesar di parlemen sebelum umumkan jadwal pemilu

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin
Foto: EPA-EFE/APEC CEO
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin

REPUBLIKA.CO.ID,KUALALUMPUR -- Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan Malaysia akan menggelar pemilihan umum setelah pandemi virus corona berakhir. Hal itu disampaikan usai ia memenangkan anggaran terbesar dalam sejarah di parlemen.

Parlemen Malaysia meloloskan anggaran terbesar dengan memenangkan anggaran yang diajukan pemerintah Kamis (26/11) lalu, walaupun oposisi dan sejumlah sekutu Muhyiddin mengancam akan menentang anggaran 2021 yang dapat memicu krisis.

"Insya Allah ketika Covid-19 berakhir, kami akan menggelar pemilihan umum," kata Muhyiddin dalam pidatonya dalam pertemuan virtual Partai Bersatu seperti dikutip Aljazirah, Sabtu (29/110.

"Kami akan mengembalikan mandat ke rakyat dan membiarkan mereka memilih pemerintahan yang mereka inginkan," ujarnya menambahkan. 

Pemerintahan Muhyiddin yang berusia delapan bulan mengandalkan dua kursi yang membuat mereka menjadi mayoritas di parlemen. Muhyiddin berhasil mempertahankan pemerintahannya setelah diguncang ketua oposisi Anwar Ibrahim dan semakin banyak anggota koalisi United Malays National Organisation (UMNO) yang menentangnya.

Muhyiddin mengatakan bertemu dengan presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi pekan ini. Ia mengatakan mereka sepakat untuk mempererat ikat antar partai dan menghindari usaha saling menjatuhkan saat pemilihan umum digelar.

"Saya tahun rakyat muak dengan politik yang tak berakhir, rakyat ingin pemimpin politik yang membantu mereka, bukan terus menerus memperebutkan kekuasaan," kata Muhyiddin.

Saat ini Malaysia diterpa gelombang baru wabah virus korona. Jumlah kasus baru naik empat kali lipat sejak bulan September. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement