Ahad 29 Nov 2020 15:59 WIB

Enam Ledakan Guncang Wilayah Eritrea Ethiopia

AS mendesak warganya waspada dengan situasi konflik di Tigray, Ethiopia

Red: Nur Aini
 Orang-orang Tigray yang melarikan diri dari konflik di wilayah Tigray Ethiopia, tiba dengan bus di kamp pengungsi Umm Rakouba di Qadarif, Sudan timur, Kamis, 26 November 2020. Perdana menteri Ethiopia mengatakan Kamis bahwa tentara telah diperintahkan untuk bergerak di Tigray yang diperangi ibu kota regional setelah ultimatum 72 jamnya berakhir agar para pemimpin Tigray menyerah, dan dia memperingatkan setengah juta penduduk kota untuk tetap di dalam rumah dan melucuti senjata.
Foto: AP/Nariman El-Mofty
Orang-orang Tigray yang melarikan diri dari konflik di wilayah Tigray Ethiopia, tiba dengan bus di kamp pengungsi Umm Rakouba di Qadarif, Sudan timur, Kamis, 26 November 2020. Perdana menteri Ethiopia mengatakan Kamis bahwa tentara telah diperintahkan untuk bergerak di Tigray yang diperangi ibu kota regional setelah ultimatum 72 jamnya berakhir agar para pemimpin Tigray menyerah, dan dia memperingatkan setengah juta penduduk kota untuk tetap di dalam rumah dan melucuti senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, ERITREA -- Enam ledakan terjadi di Asmara, ibu kota Eritrea, pada Sabtu malam, kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di Twitter. Penyebab dan lokasi peristiwa tidak jelas.

"Pada pukul 10.13 malam 28 November ada enam ledakan di Asmara," kata Departemen Luar Negeri di unggahan itu pada Ahad (29/11).

Baca Juga

Pasukan Tigray yang sebelumnya berperang melawan tentara Ethiopia menembakkan roket ke Eritrea, dan Deplu AS mendesak orang Amerika untuk "tetap waspada dengan situasi konflik yang sedang berlangsung di Tigray di wilayah Ethiopia."

Reuters tidak dapat segera menghubungi pemerintah Eritrea atau pasukan Tigray untuk dimintai komentar. Pada Sabtu, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan bahwa pasukan pemerintahan pusat mengambil kendali atas Mekelle, ibu kota Tigray, dalam beberapa jam setelah melancarkan serangan di sana.

Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), sebuah partai politik yang perjuangannya melawan pemerintah mulai 4 November, mengatakan mundur dari Mekelle. TPLF menganggap Eritrea, yang memiliki hubungan hangat dengan Abiy, sebagai musuh bebuyutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement