Rabu 02 Dec 2020 04:07 WIB

50 Wanita Muda Saudi Bersyukur Layani Jamaah Umroh Lansia

50 Wanita Muda Saudi Bersyukur Layani Jamaah Umroh Lansia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
50 Wanita Muda Saudi Bersyukur Layani Jamaah Umroh Lansia. Foto:    Umroh (ilustrasi)
Foto: Tourandtravel
50 Wanita Muda Saudi Bersyukur Layani Jamaah Umroh Lansia. Foto: Umroh (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci telah menugaskan sekitar 50 staf wanita muda untuk melayani jamaah umrah wanita maupun pengunjung Masjidil Haram.

Masing-masing dari karyawan wanita yang menyandang gelar "Mutawwifah" (orang yang memfasilitasi tawaf atau keliling Ka'bah) ini akan menemani peziarah wanita lanjut usia dan membimbing mereka ke berbagai tempat di dalam Masjidil Haram.

Baca Juga

Dilansir di Saudi Gazette, Senin (30/11), selain mendampingi peziarah, para Mutawwifah ini akan menjelaskan kepada jamaah umrah wanita tentang perlunya mematuhi tindakan pencegahan Covid-19 dan protokol kesehatan yang dikeluarkan Kerajaan Saudi.

Masing-masing petugas akan mengemudikan skuter listrik yang diatur oleh kepresidenan untuk para jamaah tua dan cacat. Ada 5.000 kursi roda dan 600 skuter listrik di Masjidil Haram untuk melayani jamaah dan pengunjung.

Para staf perempuan ini lantas mengungkapkan kegembiraannya karena mendapat kesempatan melakukan tugas yang memang merupakan perbuatan luhur dan sangat erat dengan misi kemanusiaan.

Salah satu staf perempuan, Rehab Al-Harthy, mengaku telah melayani jamaah haji perempuan sejak tujuh tahun lalu. Awalnya, ia merupakan pegawai biasa yang kemudian dipromosikan menjadi petugas tetap.

"Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan kegembiraan saya mendapat kesempatan mengabdi kepada jamaah. Ini bukan hanya sebagai pekerjaan untuk dunia tapi juga amal baik untuk akhirat,” ujarnya.

50 orang petugas wanita muda ini disebut datang ke Masjidil Haram untuk menawarkan layanan sukarela tujuh tahun lalu, namun menjalani pekerjaan dengan dedikasi penuh. Melihat dedikasi ini, Pejabat Kepresidenan disebut memberikan tugas untuk mengurus kursi roda bagi jamaah wanita dan akhirnya menerima gaji bulanan.

Petugas lainnya, Meeaad Al-Tuwairqi, menyebut melayani peziarah di tempat suci paling suci Islam adalah realisasi mimpinya dan jawaban atas permohonannya. Dia menambahkan permohonannya dijawab oleh Allah SWT lebih dari harta apa pun di dunia ini.

"Sejak kecil, passion saya adalah mengulurkan tangan membantu orang lain. Permohonan saya adalah mendapatkan kesempatan melayani para tamu Tuhan. Sekarang, saya bekerja setiap hari selama delapan jam, dari jam 3 sore sampai jam 11 malam," katanya.

Petugas lain, Arwa Ahmad, mengaku memiliki perasaan seperti melayani ibunya saat memberikan layanan kepada jamaah haji wanita lanjut usia.

Seorang ekspatriat Mesir yang tinggal di Al-Qassim, Zulfah Ahmad, mengatakan keberadaan staf wanita muda ini sangat membantu dirinya menyelesaikan umrah. Keberadaan skuter listrik yang dioperasikan oleh staf wanita dengan biaya yang wajar memudahkan ia beribadah.

"Awalnya saya takut datang ke Makkah untuk umroh karena takut akan pandemi ini. Namun, saya sangat terkesan dengan pengaturan yang cermat dan tindakan pencegahan yang dilakukan di dalam Masjidil Haram untuk membendung penyebaran pandemi. Saya bersyukur Allah SWT memberi saya kesempatan melakukan ibadah dengan sangat mudah dan nyaman,” ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement