Selasa 01 Dec 2020 13:30 WIB

Ribuan Orang Hadiri Haul, Gubernur Banten Malah Sindir Anies

Haul di Ponpes Al-Istiqlaliyyah dapat izin dari pemda, namun Wahidin tak ikut datang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Banten Wahidin Halim (tengah) didampingi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Foto: Antara/Fauzan
Gubernur Banten Wahidin Halim (tengah) didampingi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut kerumunan massa yang terjadi di acara peringatan haul akbar Syekh Abdul Qadir Jailani di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Istiqlaliyyah, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten memang tidak dapat terhindarkan.

Dia mengatakan, hal itu terjadi karena kecintaan masyarakat kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani yang membuat massa tak terbendung. Menurut Wahidin, upaya untuk mengatur acara tersebut supaya sesuai protokol kesehatan sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dan Polda Banten.

Setiap pihak terkait, sambung dia, telah berupaya maksimal untuk mengingatkan agar tidak ada kerumunan. "Tapi pada praktiknya begitu pagi pada dateng semua, itu jadi kewenangan Kapolda. Kapolda sudah berusaha keras di lapangan, tapi karena saking cintanya ke Syekh Abdul Qadir, mereka datang tanpa bisa disekat," jelas Wahidin di Kota Serang, Banten, Senin (30/11).

Wahidin mengakui, acara haul tersebut memang diizinkan oleh Pemkab Tangerang, karena telah menjadi acara tahunan. Kendati demikian, perizinan ini dengan syarat tidak mengundang tamu, seperti tahun sebelumnya.

"Diizinkan haulnya boleh, kan panitia nggak boleh mengundang dan sebagainya. Tapi karena sudah kebiasaan dari tahun lalu, diizinkan nggak diizinkan tetap orang pada datang. Nggak mungkin kita represif," kata Wahidin.

Dia mengeklaim, berbagai upaya sudah dilakukan banyak pihak untuk menegakkan aturan protokol kesehatan di acara tersebut. "Kita kan sudah lakukan yang bisa kita lakukan, tapi kemampuan kita terbatas dengan masyarakat yang begitu banyak," kata Wahidin.

Dia mengaku, acara haul kali ini, tidak dihadirinya. Padahal, tahun-tahun sebelumnya Wahidin selalu datang, demi memberi contoh upaya penegakan protokol kesehatan. "Kalau hadir saya menyalahi protokol, emang Anies (Gubernur Jakarta) hadir (di rumah Habib Rizieq Shihab, Petamburan)," ucap Wahidin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement