Rabu 02 Dec 2020 11:15 WIB

Suami Tobat Setelah Hampir Zina, Haruskah Cerita ke Istri?

Umat diingatkan untuk tak mendekati perbuatan zina.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Suami Taubat Setelah Hampir Zina, Haruskah Cerita ke Istri?. Foto: Setop Maksiat
Foto: IlS
Suami Taubat Setelah Hampir Zina, Haruskah Cerita ke Istri?. Foto: Setop Maksiat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat Lc MA pernah mendapat pertanyaan dari seorang suami yang mengaku hampir melakukan zina dengan perempuan lain. Orang tersebut awalnya mengikuti ajakan kawannya untuk ke diskotik lalu melakukan percumbuan dengan wanita lain.

Setelahnya, orang itu menyesali perbuatannya dan betul-betul bertaubat. Pertanyaannya kemudian, apakah dia harus menceritakan hal itu ke istrinya? Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, setan memiliki kecerdasan khusus dalam memasang perangkap.

Baca Juga

"Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, maka semakin lihai pula trik yang digunakan setan. Jebakan yang dipersiapkan setan adalah jebakan yang berlapis, sehingga mampu membuat orang yang beriman khilaf dan terperosok di dalamnya," ujarnya dilansir di laman Rumah Fiqih Indonesia, Rabu (2/12).

Ustadz Sarwat mengatakan, tempat-tempat seperti diskotik memang seharusnya dihindari oleh seorang muslim. Sebab diskotik didirikan sebagai tempat untuk melakukan kemungkaran dan kemaksiatan. Di tempat seperti itulah setan melakukan pesta dan menebar racunnya.

Setan, lanjut Ustadz Ahmad, itu sangat penyabar dan bermental baja. Dengan telaten, setan memasang perangkap tanpa pernah terburu-buru menuai hasil. Pada kali kedua dan seterusnya, setan mulai lebih aktif lagi untuk mendapatkan korban, sehingga sampailah ke satu titik di mana seseorang mulai terjerat.

"Sebenarnya target akhir yang dipasang setan masih jauh. Bukan sekadar percumbuan, tetapi juga sampai kepada bentuk perzinaan sesungguhnya, bahkan kerusakan rumah tangga, perceraian, menelantarkan anak-anak, merusak hubungan keluarga, bahkan merenggut ketenangan hidup," katanya.

Bahkan, lebih jauh lagi, tujuan setan adalah ingin membuat setiap Muslim merasa hidupnya sia-sia dan menyesal pernah dilahirkan di dunia. Karena itu, hendaknya yang bersangkutan bertaubat pada Allah SWT dengan menghentikan sekarang juga apa yang telah dilakukan dan menolak ajakan ke tempat maksiat.

"Sesudah itu sebaiknya lupakan dosa itu dan jangan ceritakan kepada siapapun juga, termasuk istri. Sebab ketika seseorang melakukan dosa dan Allah SWT menutupinya dari pengetahuan orang lain, kemudian dia sendiri malah bercerita ke mana-mana, maka jadilah dosa itu terkuak kembali. Yang tadinya Allah SWT sudah mengampuni, kemudian berkembang menjadi dosa baru lagi, yaitu fitnah dan pertengkaran dengan istri," jelasnya.

Islam, papar Ustadz Sarwat, tidak mensyaratkan pengakuan dosa di depan tokoh agama atau siapapun. Di dalam masjid pun tidak pernah ada bilik untuk pengakuan dosa. Yang ada hanyalah pengakuan yang ditujukan langsung kepada Allah SWT.

"Sedangkan manusia lain termasuk istri atau siapapun, tidak perlu diceritakan. Kalau takut pada api neraka dan ingin bertaubat, lakukanlah sendirian. Tidak perlu berbagi rasa berdosa kepada orang lain," terang Ustadz Ahmad Sarwat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement