Kamis 03 Dec 2020 12:38 WIB

Bertekad Perangi Ekstremisme, Prancis akan Periksa 80 Masjid

Tidak menutup kemungkinan beberapa masjid akan ditutup.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Bertekad Perangi Ekstremisme, Prancis akan Periksa 80 Masjid. Imam Masjid Agung Paris saat khutbah Jumat.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED BADRAEPA
Bertekad Perangi Ekstremisme, Prancis akan Periksa 80 Masjid. Imam Masjid Agung Paris saat khutbah Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis akan memeriksa 76 masjid dalam rangka operasi besar-besaran untuk memerangi ekstremisme agama dan separatisme. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, menyebutnya sebagai tindakan besar dan belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerangi ekstremisme.

Sebagai akibatanya, dalam pernyataan di Twitter ia mengatakan beberapa masjid bisa saja ditutup. Darmanin mengatakan, Kamis (3/12), layanan negara akan memantau dan mengawasi 76 tempat ibadah Muslim, 16 di antaranya di wilayah Paris dan 60 di seluruh Prancis.

Baca Juga

Beberapa masjid ini kemungkinan akan ditutup. Dari jumlah masjid tersebut, 18 di antaranya akan menjadi target 'tindakan langsung' atas permintaan Darmanin.

Menurut surat kabar Le Figaro, Darmanin mengirim surat edaran kepada para gubernur di negara itu tentang pemeriksaan masjid. Sebelumnya pada 3 November 2020, ia mengatakan 43 masjid telah ditutup dalam tiga tahun terakhir sejak Presiden Emmanuel Macron menjabat.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintahan Macron menanggapi sejumlah serangan dengan janji menindak apa yang para pejabat publik sebut sebagai 'musuh di dalam'. Langkah lebih tegas Prancis ini menyusul adanya pembunuhan guru bernama Samuel Paty di pinggiran kota Paris pada 16 Oktober lalu, dan serangan di dalam gereja Notre Dame di Nice pada 29 Oktober 2020.

Serangan itu mendorong para pejabat Prancis mencari kambing hitam dan Muslim menjadi sasarannya. Akibatnya, penggerebakan dan tekanan terhadap perkumpulan Muslim dan masjid-masjid meningkat.

Prancis adalah rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa. Islam adalah agama terbesar kedua yang dianut di negara itu setelah Katolik. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement