Kamis 03 Dec 2020 15:17 WIB

China Nilai Palestina Sebagai Masalah Inti di Timur Tengah

China mendesak upaya perdamaian Timur Tengah, terutama solusi damai Palestina

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Seorang massa aksi memegang bendera Palestina
Foto: Abdan Syakura_Republika
Seorang massa aksi memegang bendera Palestina

IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- China mendesak upaya bersama dalam menjaga perdamaian di kawasan Timur Tengah. Hal itu disampaikan oleh Utusan China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Zhang Jun, saat berbicara pada Sidang Umum PBB dilansir di CGTN, Kamis (3/12).

Zhang menambahkan, masalah Palestina sebagai masalah inti di Timur Tengah, berkaitan dengan perdamaian dan stabilitas regional pada persamaan, keadilan internasional, kemanusiaan, hati nurani dan moralitas. Oleh karena itu, ia menegaskan dukungannya atas segala upaya yang kondusif untuk penyelesaian damai masalah Palestina.

Menurut Zhang, situasi yang bergejolak di kawasan Timur Tengah sangat memprihatinkan. China menentang tindakan apa pun yang dapat mengguncang kawasan itu. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, komunitas internasional harus mematuhi solusi dua negara sementara Palestina dan Israel.

Israel, lanjut Zhang, juga harus mengikuti jalur negosiasi damai dan menghindari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan. Dia menekankan, China akan terus melakukan upaya dalam menjaga kesetaraan dan keadilan internasional serta memfasilitasi perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.

 

Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Rabu lalu meminta negara-negara donor untuk mengambil tindakan yang lebih serius untuk memboikot permukiman Israel.

"Situasi sebenarnya memburuk karena kebijakan Israel memperluas permukiman di wilayah Palestina," kata dia.

Dalam pernyataan pers, yang dikeluarkan oleh kantor PM Palestina di Ramallah, disebutkan bahwa kebijakan Israel membuat tanah Palestina menyusut dan kekerasan pemukim meningkat. Selain itu, akses ke sumber daya Palestina juga berkurang setiap hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement