Kamis 03 Dec 2020 17:57 WIB

Pemprov Jabar Gelar Audisi Lanjutan Pesantren Juara

Pemenang akan mendapatkan bantuan modal atau hadiah masing-masing Rp 400 juta.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Bermacam produk unggulan karya santri di Jawa Barat. Bersamaan dengan Temu Bisnis dan Pameran Virtual One Pesantren One Product (OPOP) 2020, Pemprov Jawa Barat menggelar audisi tahap III untuk menentukan tiga Pesantren Juara tingkat Provinsi.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bermacam produk unggulan karya santri di Jawa Barat. Bersamaan dengan Temu Bisnis dan Pameran Virtual One Pesantren One Product (OPOP) 2020, Pemprov Jawa Barat menggelar audisi tahap III untuk menentukan tiga Pesantren Juara tingkat Provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat menggelar Temu Bisnis dan Pameran Virtual One Pesantren One Product (OPOP) 2020. Bersamaan dengan itu, akan digelar audisi tahap III untuk menentukan tiga Pesantren Juara tingkat Provinsi.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan, audisi tahap III untuk menentukan tiga Pesantren Juara tingkat provinsi. Peserta pameran adalah 500 pontren lolos audisi tahap I. 

Baca Juga

Kusmana mengatakan, audisi tahap III akan diikuti sebanyak 30 pesantren peserta OPOP. Finalis adalah adalah pesantren juara I  dan juara II kategori scaleup audisi tahap II. 

Proses penjurian Juara OPOP tingkat provinsi ini juga akan berlangsung mulai 5 hingga 8 Desember 2020, bertepatan dengan kegiatan Temu Bisnis Pameran Virtual OPOP. "Dari 30 pesantren akan dilakukan penilaian untuk diambil 10 finalis," kata Kusmana di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/11).

Selanjutnya, kata dia, 10 finalis ini akan mengikuti penjurian pada 7 Desember 2020 bertempat di Hotel Papandayan. Pada 8 Desember 2020 akan diumumkan 3 juara tingkat provinsi Program OPOP 2020 untuk mendapatkan bantuan modal atau hadiah masing-masing sebesar Rp 400 juta.

Kusnama mengatakan, juri dalam seleksi audisi ini adalah juri yang kompeten dari kalangan akademisi (di antaranya dari SBM ITB, Unpad, Ikopin, UIN dan universitas lainnya), kalangan pengusaha sukses, dan dari kalangan pondok pesantren. Juri dari kalangan pontren di antaranya berasal dari Al-Ittifaq Ciwidey, Daarut Tauhid Bandung, Nurul Iman Bogor, Khusnul Khotimah Kuningan, dan Al-Idrisiyah Tasikmalaya, 

"Selain itu, ada juga juri kalangan praktisi pengusaha sukses di Jawa Barat serta kalangan media," kata Kusmana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement