Sabtu 05 Dec 2020 10:01 WIB

Mana yang Lebih Baik untuk Diminum, Teh atau Kopi?

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein, namun tetap ada beragam perbedaan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Sajian teh hangat. Satu cangkir teh mengandung sekitar 30-50 mg kafein, sedangkan satu cangkir kopi umumnya memiliki sekitar 80-100 mg kafein.
Foto: Republika/Prayogi
Sajian teh hangat. Satu cangkir teh mengandung sekitar 30-50 mg kafein, sedangkan satu cangkir kopi umumnya memiliki sekitar 80-100 mg kafein.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh dan kopi merupakan sumber kafein dan antioksidan yang baik. Kedua minuman ini juga dapat memberikan "tendangan" energi yang menyegarkan.

Meski memiliki beberapa kemiripan, teh dan kopi juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, penggemar teh dan kopi perlu tahu kapan waktu terbaik untuk memilih kedua minuman ini.

Baca Juga

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memilih teh atau kopi untuk diminum, seperti dilansir Insider.

Kandungan kafein kopi lebih tinggi

 

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein. Kafein dikenal sebagai stimulan yang dapat membuat seseorang merasa lebih berenergi dan awas.

Kandungan kafein pada kopi cenderung lebih tinggi dibandingkan teh. Satu cangkir kopi umumnya mengandung sekitar 80-100 mg kafein, sedangkan satu cangkir teh mengandung sekitar 30-50 mg kafein.

Perlu diketahui bahwa kandungan kafein dalam teh sangat bergantung pada beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah jumlah teh yang diseduh, suhu air, lamanya perendaman teh, serta jenis teh.

Sebagai contoh, satu cangkir teh hitam mengandung 48 mg kefein. Akan tetapi, kandungan kafein dalam secangkir teh hijau adalah 29 mg. Teh herbal murni seperti teh pepermin dan teh kamomil bahkan tidak mengandung kafein.

Teh memberikan energi yang lebih bertahan lama

Kopi memang mengandung lebih banyak kafein. Oleh karena itu, kopi dapat memberikan tambahan energi yang lebih cepat terasa.

Meski begitu, teh juga memiliki keunggulan tersendiri. Bila dibandingkan kopi, teh dapat memberikan dorongan energi yang bertahan lebih lama.

Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan zat kimia bernama L-theanine di dalam teh. Kandungan ini akan memetabolisme kafein dalam periode waktu yang lebih lama.

Studi berskala kecil pada 2008 juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mendapatkan kombinasi L-theanine dan kafein memiliki skor yang lebih baik pada tes atensi dibandingkan orang-orang yang hanya mengonsumsi kafein. Berdasarkan studi ini, kombinasi L-theanine dan kafein dinilai dapat memperbaiki performa kognitif dan atensi.

Kopi lebih kaya antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menurunkan risiko beberapa masalah kesehatan, seperti kanker dan diabetes. Kabar baiknya, teh dan kopi mengandung antioksidan.

Menurut studi pada 2013, kopi memiliki kandungan antioksidan yang umumnya lebih besar dibandingkan teh. Kopi juga mengandung lebih banyak antioksidan dibandingkan minuman cokelat panas dan anggur merah.

"(Konsumsi antioksidan dari kopi atau teh) dapat berpotensi mencegah degradasi oksidatif," ungkap direktur ilmu gizi dari Stanford Prevention Research Center Christopher Gardner PhD.

Meski mengandung antioksidan, kedua minuman ini sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja. Alasannya, teh dan kopi juga mengandung kafein. Konsumsi kafein berlebih dapat memunculkan masalah dan keluhan lain seperti mual, diare, insomnia, kecemasan, dan peningkatan denyut jantung.

Mana yang lebih baik?

Pada dasarnya, tak ada yang benar-benar lebih unggul di antara teh dan kopi. Dari segi kesehatan, keduanya dapat memberikan manfaat selama dikonsumsi secukupnya.

Kopi dapat menjadi pilihan yang lebih baik ketika seseorang ingin mendapatkan "suntikan" energi yang cepat terasa. Sementara itu, teh dapat menjadi pilihan yang lebih tepat bila seseorang sensitif terhadap kafein atau menginginkan tambahan energi yang lebih bertahan lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement