Senin 07 Dec 2020 07:46 WIB

Cara Mudah Jalankan Ibadah Umroh Mandiri

Cara Mudah Jalankan Ibadah Umroh Mandiri dan sendiri.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Cara Mudah Jalankan Ibadah Umroh Mandiri. Foto: Jamaah haji Indonesia bersiap meninggalkan Masjid Bir Ali Madinah untuk menaiki bus yang akan membawa mereka menuju Makkah,  Rabu (24/7). Masjid Bir Ali atau Masjid Dzulhulaifah ini menjadi tempat miqat atau niat ihram bagi jamaah haji yang berangkat dari Madinah menuju Makkah untuk berhaji atau umrah.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Cara Mudah Jalankan Ibadah Umroh Mandiri. Foto: Jamaah haji Indonesia bersiap meninggalkan Masjid Bir Ali Madinah untuk menaiki bus yang akan membawa mereka menuju Makkah, Rabu (24/7). Masjid Bir Ali atau Masjid Dzulhulaifah ini menjadi tempat miqat atau niat ihram bagi jamaah haji yang berangkat dari Madinah menuju Makkah untuk berhaji atau umrah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Rangkaian ibadah umroh tidak pernah berubah dan tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya. Maka dari kita sebagai orang awam, bisa mengerjakan umroh meski tanpa pembimbing jika mengetahui tata cara umroh dari awal sampai akhir.

Muhammad Ajib, Lc. MA dalam bukunya "Fiqih Umrah" memberikan panduan sederhana agar mudah melaksanakan umroh secara mandiri. Ada delapan rangkain tata cara pelaksanaan umroh yang dimulai dengan membaca niat dan memakai pakaian ihram dari miqat-miqat yang telah ditentukan.

Baca Juga

"Miqat adalah garis start seorang jamaah yang hendak melakukan ibadah umroh," katanya.

Dengan kata lain miqat adalah tempat berihram (niat umroh) dan masuknya seseorang ke dalam pelaksanaan umroh yang akan dilakukan.

1. Dari bandara menuju miqat Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal Abyar 'Ali. Di miqat yang terletak di Madinah ini, para jamaah melakukan persiapan sebelum ihram, mulai dengan mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudhu dan mengerjakan sholat sunnah ihram dua rakaat. Setelah itu niat mengerjakan ibadah umroh dengan membaca bacaan niat umroh yaitu Labbaikallahumma 'umratan.

Yang artinya "Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk menjalankan umroh'.

2. Setelah mengenakan pakaian ihram, seorang jamaah umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang sudah ditentukan syariat.

Bagi pria dilarang, memakai pakaian biasa, memakai alas kaki yang menutupi mata kaki, menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya.

Bagi wanita, dilarang:memakai kaos tangan, menutup muka ;agi pria dan wanita, dilarang: memakai wangi-wangian, memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu, memburu atau mematikan binatang apa pun, menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi, bermesraan atau berhubungan intim, mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor, memotong tanaman di sekitar Makkah.

3.Menuju Masjidil Haram di Mekah.

Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika umroh dan haji.

LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK. LABBAIK LAA SYARIKA LAKA LABBAIK. INNAL HAMDA WAN NI’MATA LAKA WAL MULK LAA SYARIKA LAK.

Artinya: " Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu"

Akhir waktu membaca talbiyah untuk umroh adalah saat akan memulai thawaf.

4. Melakukan Thawaf.

Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah boleh masuk Masjidil Haram lewat pintu mana saja, tapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah. Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa BISMILLAH WASH SHOLATU WAS SALAMU ‘ALA RASULILLAH. ALLAHUMMAFTAHLI ABWABA RAHMATIKA.

Artinya: Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu. Setelah itu turun dan terus menuju tempat thawaf. Jamaah mulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad) antara pintu Kabah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

Di sini jamaah diberi pilihan antara lain:

a.Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad

b. Istilam dan Taqbil yaitu mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad.

Istilam yaitu mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu benda yang kita pegang, kemudian benda tersebut dicium, atau melambaikan tangan atau  benda yang kita pegang 3 kali, tidak dicium tapi mengucapkan.

"Bismillah, Allahu Akbar yang artinya "Dengan nama  Allah, Allah Maha Besar"

Muhammad Ajib mengatakan, salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun  Yamani pada putaran satu sampai  tujuh. Jika tidak mampu mencium Hajar Aswad dan Rukun Yamani karena  alasan keamanan akibat banyaknya  jamaah yang umroh, maka bisa memilih istilam dengan tangan atau benda, atau  hanya melambaikan tangan atau benda  yang kita pegang.

Pada putaran satu sampai 3 lari-lari kecil. Sedangkan pada  putaran  4-7  dengan jalan biasa. Sementara untuk  tata cara umroh wanita tidak ada  lari-lari kecil saat melakukan thawaf. Sepanjang  thawaf, membaca doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad.  

Doa saat thawaf  yang selalu dibaca  oleh Rasulullah SAW adalah doa sapu jagad, yaitu: RABBANA  ATINA  FIDDUNYA  HASANATAN  WA  FIL AKHIRATI  HASANATA  WA QINA ‘ADZABANAR . Artinya: "  Ya  Tuhan  kami,  berilah  kami  kebaikan  di  dunia dan  kebaikan  di  akhirat,  dan  peliharalah  kami  dari siksa  api neraka."

5.  Shalat  dua rakaat di depan Maqom  Ibrahim Maqom Ibrahim bukanlah  kuburan dan tidak pula tempat yang  terkait dengan kuburan lain. Namun  di tempat itu Nabi Ibrahim muka pernah  berdiri dalam rangkamembangun Kabah.

Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

 6. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam. Sebelum minum air zam-zam, membaca doa: ALLAHUMMA INNI ASALUKA 'ILMAN NAFI'AN WA RISQON WAASI'AN WA SYIFAA'AN MIN KULLI DAA'IN WA SAQOMIN BI ROMHATIKA YA ARHAMAR ROHIMIIN. Artinya: " Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit."  

7. Melakukan sai antara Safa dan Marwah 7 kali bolak balik. Sai dimulai dari Safa ke Marwah yang dihitung sebagai satu kali perjalanan. Jadi, Safa ke Marwah 1, Marwah ke Safa 2, dan seterusnya. Sai berakhir di Marwah. Sai dikerjakan dengan berjalan, tapi pada batas di antara 2 lampu hijau, berlari-lari kecil.

Sai ini merupakan penghargaan Allah SWT kepada istri Nabi Ibrahim. Saat itu istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar, bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak 7 kali dalam rangka mencari  air untuk minum putra beliau yaitu Nabi Ismail.

8. Melakukan tahallul

Tahallul adalah akhir dari pelaks umroh  yang ditandai dengan anaan ibadah mencukur rambut. Untuk lakilaki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi jika  tidak sampai gundul tak mengapa. Sedangkan untuk tata cara umroh  wanita hanya dicukur ala kadarnya. Dengan melakukan tahallul rambut, atau mencukur maka sudah sempurna tata cara ibadah umroh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement