Senin 07 Dec 2020 18:53 WIB

Gopay Catat Donasi Digital Selama Pandemi Meningkat

Donasi digital melalui Gopay sejak Maret hingga Oktober mencapai Rp 102 miliar.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay. Gopay melayani pembayaran zakat melalui Go Bills.
Foto: Republika/Friska
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay. Gopay melayani pembayaran zakat melalui Go Bills.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam riset GoPay Digital Donation Outlook (DDO) 2020 tercatat donasi digital selama pandemi meningkat. Riset tersebut dilakukan bersama organisasi peneliti dan pengembangan masyarakat di Indonesia yakni Kopernik untuk mengungkap secara detail ekosistem donasi digital di Indonesia, mulai dari tren kebiasaan masyarakat berdonasi, tantangan utama yang dihadapi ekosistem filantropi, dan rekomendasi untuk bersama mengembangkan filantropi di Indonesia.

“Dampak positif yang diciptakan lewat donasi digital Gopay mencatat transaksi donasi naik dua kali selama pandemi, dengan total nilai donasi dari Maret hingga Oktober 2020 mencapai Rp 102 miliar,” kata Managing Director Gopay Budi Gandasoebrata, Senin (7/12). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, dalam riset tersebu, Gopay mendalami berbagai aspek dalam donasi digital dan memuat sudut pandang semua pemangku kepentingan. Mulai dari donatur, Kementerian Sosial, dan influencer media sosial.

“Kami berharap riset ini dapat menjadi acuan berbagai pihak agar terus mempermudah masyarakat Indonesia membantu sesama,” tutur Budi. 

 

Sementara itu, Kasubdit Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Kementerian Sosial Ganjar Basuki Santoso mengatakan, saat pandemi donasi digital membuat masyarakat bisa tetap membantu sesama secara cepat, aman dan tanpa kontak. Ganjar mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan ekosistem donasi digital, termasuk salah satunya melalui riset tersebut. 

“Temuan yang dijabarkan dalam riset ini memperlihatkan kepada kita semua dampak positif donasi digital terhadap ekosistem donasi secara keseluruhan, serta potensi besarnya yang menunggu untuk dioptimalkan,” ungkap Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement