Tuesday, 13 Zulqaidah 1445 / 21 May 2024

Tuesday, 13 Zulqaidah 1445 / 21 May 2024

Komisi II Yakin Pencoblosan Pilkada Serentak Berjalan Aman

Rabu 09 Dec 2020 04:45 WIB

Red: Gilang Akbar Prambadi

Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak

Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak

Foto: Republika/Prayogi
Diharapkan Pilkada tidak menjadi klaster baru Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilkada 2020 serentak akan dilaksanakan di 270 wilayah di Indonesia yang meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota pada 9 Desember 2020.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa, mengungkapkan, DPR sudah melakukan cek in ricek terkait persiapan Pilkada serentak agar pelaksanan dapat berjalan dengan baik dan tidak menjadi klaster baru Covid-19.

Hal ini ia ungkapkan saat menjadi narasumber dalam Webinar Pilkada 2020 yang diselenggarakan DPP Lira dengan tema 'Menyambut Pilkada Aman dan Sehat di depan Mata'.

photo
Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustopa. - (Dok Pribadi

“Dari awal kita menunda Pilkada sampai kita harus melanjutkan, besok (pagi ini) kita melakukan pelakasnaan Pilkada. Tadi malam dengan penyelenggara KPU dan Bawaslu kita sudah memastikan terkait dengan persiapan dan kesiapan besok kita pelaksanaan Pilkada, ingin memastikan bahwa Pilkada besok yang tinggal sehari ini Ini aman dari Covid-19 dan bagaimana agar aman dari Covid-19 supaya keselamatan dan kesehatan masyarakat terjamin,” ungkap Saan, Rabu (08/12). 

Menurut dia, saat Pilkada serentak 2020 ini akan menjadi sejarah karena diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 sebagai bencana non-alam menjadi tantangan. Ini sekaligus momentum untuk membuktikan kepada masyarakat yang memang ada rasa kekhawatiran, ketakutan, dan keraguan. 

“Pilkada di tengah pandemi Ini aman dari Covid-19 bahkan ada kekhawatiran dan ada pula berbagai anggapan bahwa Pilkada di tengah pandemi ini akan melahirkan klaster terbaru,” kata dia.

Masih menurut Saan, kualitas Pilkada di tengah pandemi harus dipertahankan bukan hanya sekdar syarat menjalankan Pilkada rutinitas lima tahunan, yang karena bencana non-alam sehingga kualitas Pilkada tidak lebih baik dari Pilkada di situasi normal lainnya. “Diskusi kita bukan lagi soal wacana ditunda atau tidak kalau, bagaimana besok itu Pilkada nya aman Pilkada nya sehat dan tingkat partisipasi tinggi sehingga kita mampu melahirkan kepala kepala daerah yang baik kepala kepala daerah yang berkualitas, sehingga bisa membawa daerah dan masyarakatnya menjadi lebih baik lagi,” kata Saan.

 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler