Rabu 09 Dec 2020 09:46 WIB

Jerman Hentikan Dana Bantuan kepada Islamic Relief Worldwide

Bantuan Islamic Relief Worldwide dihentikan Jerman.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Jerman Hentikan Dana Bantuan kepada Islamic Relief Worldwide. Foto: Masjid di Kota Duisburg bagian Barat Jerman.
Foto: google.com
Jerman Hentikan Dana Bantuan kepada Islamic Relief Worldwide. Foto: Masjid di Kota Duisburg bagian Barat Jerman.

IHRAM.CO.ID, BERLIN -- Kementerian Dalam Negeri Jerman menyatakan, pemerintah telah menghentikan pendanaan untuk membantu organisasi Islamic Relief Worldwide. Penghentian dana bantuan tersebut berawal dari adanga dugaan bahwa organisasi tersebut menjalin hubungan dengan kelompok Ikhwanul Muslimin.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memiliki informasi, bahwa Islamic Relief Worldwide dan Islamic Relief Deutschland (IRD) menjalin hubungan pribadi yang signifikan dengan Ikhwanul Muslimin atau organisasi dan afiliasi terkait.

Baca Juga

Ikhwanul Muslimin, merupakan sebuah organisasi Islam Sunni transnasional yang didirikan di Mesir oleh sarjana Islam dan guru sekolah Hassan al-Banna pada 1928 dan telah lama dikecam sebagai organisasi teroris oleh Jerman.

Pada 2018, outlet berita lokal Jerman, mengutip sumber Intelijen dan keamanan Jerman, mengatakan sebuah laporan resmi menyimpulkan bahwa otoritas keamanan Jerman menganggap kelompok Ikhwanul Muslimin lebih berbahaya bagi demokrasi Jerman, dibandingkan dengan ISIS.

Dilansir dari English Alarabiya, Selasa (8/12), penghentian bantuan menyusul pertanyaan dari Partai Demokrat Bebas Jerman tentang sumbangan pemerintah kepada Islamic Relief Worldwide, yang diperuntukkan bagi pelaksanaan bantuan kemanusiaan di Suriah, khususnya untuk mendukung fasilitas kesehatan dengan obat-obatan dan perbekalan kesehatan.

Keputusan untuk menghentikan sumbangan juga mengikuti laporan berita pada Agustus lalu, di mana kepemimpinan IR mengundurkan diri secara massal setelah penemuan bahwa direktur baru organisasi bantuan tersebut telah melabeli teroris sebagai "pahlawan".

Direktur tersebut menggambarkan para pemimpin kelompok ekstremis Hamas sebagai "orang-orang hebat" yang menjawab "panggilan #Tuhan dan Suci Ikhwanul Muslimin". Komentar tersebut dibuat dipostingan media sosial antara 2014 dan 2015 dan diungkapkan oleh peneliti terorisme.

Berkantor pusat di Birmingham, Inggris, Islamic Relief mendeskripsikan dirinya di situs webnya sebagai "sebuah badan bantuan internasional yang telah melayani umat manusia selama lebih dari 30 tahun dengan berusaha membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan lebih adil.

Ia menambahkan: “Kami tetap dibimbing oleh nilai-nilai dan ajaran abadi Alquran dan teladan kenabian. Karena itu, Anda tidak perlu menjadi seorang Muslim untuk bekerja untuk kami, tetapi Anda harus menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai yang diilhami oleh agama kami - ketulusan, keunggulan, kasih sayang, keadilan sosial, dan perwalian. ”Organisasi ini mempekerjakan lebih dari 2.000 staf di 40 kantor di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement