Rabu 09 Dec 2020 17:50 WIB

Menkop Apresiasi Pelatihan SDM Vokasional Kopi

Kerja sama pemerintah dengan pelaku usaha kopi cetak SDM unggul.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki. Teten mengatakan, peningkatan konsumsi kopi nasional dan global membutuhkan pula lebih banyak SDM vokasional kopi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki. Teten mengatakan, peningkatan konsumsi kopi nasional dan global membutuhkan pula lebih banyak SDM vokasional kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, konsumsi kopi di dalam negeri dan global semakin meningkat. Maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan talenta vokasional kopi.

"Angka konsumsi dalam negeri ini, dipadukan dengan konsumsi global yang terus meningkat, mengindikasikan kebutuhan terhadap SDM dan talenta menjadi semakin tidak terhindarkan," ujar Teten dalam Talking Point Closing Program Vocational Coffee Training Kopling at Olveh, Selasa (8/12).

Baca Juga

Hal tersebut menggarisbawahi krusialnya program pelatihan vokasional kopi. Kerja sama antara pemerintah dengan pelaku usaha kopi dinilai sangat tepat guna mencetak SDM unggul, khususnya dalam hal vokasional kopi. 

Ia mengapresiasi setinggi-tingginya sekaligus mengucapkan selamat kepada Kopling at Olveh, KT and G dan Kemenko Bidang Perekonomian yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini. "Bentuk-bentuk kolaborasi semacam ini perlu terus kita glorifikasi, sembari kita hadirkan di sektor-sektor usaha lainnya," kata Teten.

Teten mengaku sangat antusias jika berdiskusi tentang kopi. Apalagi, di Indonesia kopi sendiri memang merupakan komoditas yang sulit dipisahkan dari keseharian.

Saat ini, lanjut Teten, produksi kopi di Indonesia terus menunjukkan tren meningkat, meski fluktuatif. Setidaknya 729 ribu ton produksi kopi Indonesia diproduksi oleh 94,5 persen pengusaha kopi perkebunan rakyat.

"Menariknya sebanyak 335 ribu ton merupakan angka konsumsi nasional 2019, diprediksi mencapai hampir 50 persen yaitu 353,9 ribu pada 2020," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement