Jumat 11 Dec 2020 15:44 WIB

Masyarakat Tasikmalaya Gelar Doa Bagi Anggota FPI

Pemerintah diminta bentuk tim independen.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Subarkah
Almumtaz memberikan pernyataan sikap atas meninggalnya enam orang anggota FPI, di Masjid Agung Tasikmalaya, Jumat (11/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Almumtaz memberikan pernyataan sikap atas meninggalnya enam orang anggota FPI, di Masjid Agung Tasikmalaya, Jumat (11/12).

IHRAM.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ratusan masyaeakat yang tergabung dalam Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz) menggelar doa bersama usai shalat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya, Jumat (11/12). Doa bersama itu ditujukan untuk para anggota Front Pembela Islam (FPI) yang meninggal saat menjalankan tugasnya.

Dewan Pembina Almumtaz, KH Aminudin Bustomi mengatakan, peristiwa yang terjadi pada enam anggota FPI itu sangat tidak bisa dibenarkan. Karena itu, pemerintah diminta membentuk tim indemenden untuk mengusut kasus tersebut.

"Apalagi mereka sedang mengawal gurunya untuk pengajian. Kita bayangkan kalau itu terjadi kepada keluarga kita," kata dia, Jumat (11/9).

Menurut dia, kegiatan doa bersama itu adalah bentuk dukungan dan berbela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal tersebut. Ia juga meminta seluruh kaum muslimin berempati kepada korban.

"Harapan kami, semoga para almarhum diberikan surga," kata dia.

Almuntaz juga mengutuk dan mengecam keras kejadian tersebut. Karena itu, para pelaku harus diusut tuntas. 

Pemerintah juga harus membentuk tim investigasi yang independen. Sehingga tim itu bebas dari intervensi pihak tertentu dalam menjalankan tugasnya.

Sementara itu, Aminudin menambahkan, aparat penegak hukum harus bersikap profesional dalam setiap menjalankan tugasnya. Dalam setiap menjalankan tugas, aparat diminta menjunjung tinggi rasa kemanusiaan.

Ia juga mengimbau seluruh masyarakat menahan diri dan tak mudah terprovokasi atas informasi yang beredar di media sosial. "Tetap tenang. Kalau ada yang belum jelas, bisa ditanyakan langsung ke mereka yang mengerti. Kita juga minta masyarakat bijak memanfaatkan media sosial," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya