Sabtu 12 Dec 2020 09:05 WIB

Kenaikan Harga Emas Ditopang Harapan Stimulus AS

Kenaikan terbaru harga emas terjadi meskipun dolar AS menguat.

Penjual menata emas perhiasan di toko emas (ilustrasi). Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), rebound atau bangkit dari penurunan dua hari sebelumnya.
Foto: Republika/Prayogi
Penjual menata emas perhiasan di toko emas (ilustrasi). Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), rebound atau bangkit dari penurunan dua hari sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), rebound atau bangkit dari penurunan dua hari sebelumnya. Hal tersebut ditopang harapan investor atas paket bantuan Covid-19 di AS yang baru akan segera terjadi.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 6,20 dolar AS atau 0,34 persen menjadi ditutup pada 1.843,60 dolar AS per troi ons. Sehari sebelumnya, Kamis (10/12), harga emas berjangka turun tipis 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.837,40 dolar AS.

Baca Juga

Harga emas berjangka anjlok 36,4 dolar AS atau 1,94 persen menjadi 1.838,50 dolar AS pada Rabu (9/12) setelah bertambah 8,9 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.874,90 dolar AS pada Selasa (8/12) dan terangkat 26 dolar AS atau 1,41 persen menjadi 1.866,00 dolar AS pada Senin (7/12).

"Kami masih yakin paket stimulus akan dikeluarkan dan itu akan terus menjadi dukungan yang mendasari emas dan perak untuk bergerak maju," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

Dia menambahkan, penundaan rencana di Kongres AS telah mendorong kemunduran awal dalam emas.

Kongres AS baru saja meloloskan perpanjangan satu minggu dari tingkat pendanaan operasional pemerintah saat ini, tetapi kemungkinan penutupan pemerintah masih membayangi.

Harga emas telah berada di bawah beberapa tekanan setelah mendekati level 1.875 dolar awal pekan ini di tengah sedikit penguatan dolar dari posisi terendah baru-baru ini, kata Meger.

Kenaikan terbaru harga emas terjadi meskipun dolar AS menguat, dengan indeks dolar menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam empat.

Anggota parlemen AS, yang tengah menghadapi peningkatan tekanan akibat data ketenagakerjaan yang lemah dan meningkatnya infeksi Covid-19, mencari lebih banyak waktu untuk menuntaskan kesepakatan tentang paket stimulus.

"Anda akan melihat emas bergerak lebih tinggi tahun depan. Namun tahun ini, emas akan cukup berombak memasuki akhir tahun," kata Presiden Pasar Dunia TIAA Bank, Chris Gaffney.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Emas telah naik lebih dari 21 persen tahun ini, dibantu oleh stimulus dalam jumlah besar untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement