Senin 14 Dec 2020 05:43 WIB

Sekolah dengan Prokes dan Jaringan Internet Jadi Tantangan

Model pendidikan ke depan dituntut agar adaptif, inovatif dan kreatif.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof Widodo Muktiyo
Foto: Istimewa
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof Widodo Muktiyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan adalah suatu esensi kemanusiaan yang harus bisa berjalan dengan baik dala  situasi apapun. Selama masa pandemi Covid-19, pendidikan kehilangan sesuatu yaitu proses belajar mengajar secara langsung di sekolah, karena salah satu aspek penting dari pendidikan adalah interaksi langsung antar sesama siswa atau siswa dengan guru di sekolah.

"Wacana akhir-akhir ini kita bisa menyaksikan sekolah akan dibuka normal kembali,  meskipun dengan protokol kesehatan yang ketat dan dengan regulasi yang sangat ketat juga. Itu tantangan pendidikan di tengah pandemi," ujar Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo RI, Prof. Dr. Widodo Muktiyo dalam acara webinar dengan tema 'Tantangan Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi dan Era Digital', berdasarkan rilisnya, Ahad (13/12).

Pandemi Covid-19, lanjut Widodo, memang sesuatu yang tidak bisa diduga sebelumnya sehingga tantangannya menjadi sangat kompleks. Tidak hanya di dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam dunia ekonomi, kesehatan dana dalam berbagai aspek kehidupan lainnya.

"Di tengah pandemi sperti ini, hikmah yang bisa kita lihat bahwa kita tidak bisa lagi terkoneksi secara langsung. Bisa jadi ada kehilangan di dalam proses pembelajaran. Ada pembelajaran yang menjadi berkurang atau menyempit. Terutama di pendidikan dasar," ujar dia.

Di lain pihak, Rektor Universitas Sebelas Maret Jamal Wiwoho mengatakan model pendidikan ke depan dituntut agar adaptif, inovatif dan kreatif karena akan beroperasi melalui saluran yang sarat digital. Oleh karena itu menurutnya ide Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendekatkan dunia pendidikan, dunia kampus dengan dunia industri dengan kampus merdeka belajar amat berselarasan dengan kebutuhan di era di digital.

"Kekuatan baru di era digital adalah interkoneksi yang membuat segalanya terhubung mempermudah kegiatan-kegiatan ekonomi dan sosial. Dunia klasikal telah beralih pada kekuatan baru bernama virtual," kata dia.

Sementara, DPR RI mengingatkan pemerintah akan tantangan pendidikan di era pandemi yaitu ketersediaan teknologi yang belum merata di Indonesia. Dalam pembahasan anggaran tahun 2021, Komisi I DPR RI mendorong Kementerian Kominfo untuk membantu atau melakukan pembangunan BTS-BTS (Base Transceiver Stasion) di daerah yang  tidak dibangun oleh pihak swasta.

"Kami Komisi I mendorong agar Kominfo mengambil langkah agar janji pemerintah merdeka sinyal itu betul-betul segera terwujud dan seluruh rakyat Indonesia memiliki hak akses yang sama terhadap internet. Karena dalam proses pendidikan ini ternyata internet menjadi kebutuhan utama," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement