Senin 14 Dec 2020 18:45 WIB

Modal Syariah Islam, Wong Solo Group Tembus Arab Saudi

Perusahaan Wong Solo Group bersedekah 30 persen dari keuntungan.

Modal Syariah Islam, Wong Solo Group Tembus Arab Saudi . Perusahaan Wong Solo Group mampu menembus pasar Arab Saudi dengan modal syariah Islam dalam menjalankan usahanya.
Foto: Youtube
Modal Syariah Islam, Wong Solo Group Tembus Arab Saudi . Perusahaan Wong Solo Group mampu menembus pasar Arab Saudi dengan modal syariah Islam dalam menjalankan usahanya.

IHRAM.CO.ID, SOLO -- Perusahaan Wong Solo Group mampu menembus pasar Arab Saudi dengan modal syariah Islam dalam menjalankan usahanya.

"Kami pakai hukum Islam semua sejak berdiri 1991. Dari awal berdiri seluruh karyawan sudah berhijab, kalau dulu mungkin aneh tetapi saat ini sebagian orang (konsumen) justru takut kalau karyawan tidak berhijab, takut (restoran) tidak halal," kata pemilik Wong Solo Group Puspo Wardoyo saat mengisi webinar bertema "Revolusi Berwirausaha", Senin (14/12).

Baca Juga

Bahkan, sedekah sebesar 30 persen dari keuntungan juga diterapkan hingga saat ini karena menurut dia upaya tersebut sebagai salah satu cara untuk memperlancar usahanya. "Itu bagian dari rejeki. Itu kunci sukses, dijamin oleh Allah SWT," katanya.

Sebagai bagian dari upayanya tersebut, saat ini pendiri makanan dengan pengemasan berbasis teknologi modern Makanku ini berhasil menembus pasar luar negeri, di antaranya Arab Saudi, Singapura, dan Malaysia. Bahkan, dikatakannya, tiga cabang rumah makan miliknya yang ada di Jeddah mampu melayani jasa katering untuk 750 orang/hari.

 

"Selain itu ada satu di Singapura dan 12 di Malaysia. Kalau di Indonesia sudah ada ratusan cabang," katanya.

Ia mengatakan untuk berhasil menembus pasar Arab Saudi dibutuhkan waktu selama 10 tahun. Pada 2007, pria asal Solo ini mulai menjajal pasar tersebut dan eksis di 2017.

Menurut dia, salah satu kunci mampu menembus pasar tersebut yaitu tidak mudah putus asa. Karena itu, para pengusaha muda yang baru merintis harus kuat dalam menjalani proses panjang yang tidak mudah, baik dari sisi modal hingga menjalankan usaha dengan sistem kerja sama.

"Justru di masa sekarang ini menjadi tantangan bagi pengusaha di bidang kuliner bisa mengembangkan usahanya dari tradisional ke jalur modern, termasuk usaha saya Makanku ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement