Selasa 15 Dec 2020 12:00 WIB

Yenny Wahid Kunjungi Sejumlah Tokoh UEA dan Arab Saudi

Sejumlah tokoh UEA dan Arab Saudi dikunjungi Yenny Wahid.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Yenny Wahid Kunjungi Sejumlah Tokoh UEA dan Arab Saudi. Foto:  Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid saat diskusi panel di Gedung Pengurus Besar Nahdlatu Ulama, Jakarta, Sabtu (25/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Yenny Wahid Kunjungi Sejumlah Tokoh UEA dan Arab Saudi. Foto: Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid saat diskusi panel di Gedung Pengurus Besar Nahdlatu Ulama, Jakarta, Sabtu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Putri kedua KH Abdurrahman Wahid, Yemny Wahid belum lama ini melakukan kunjungan ke negara Timur Tengah untuk memperkuat perdamaian di dunia. Yenny kemudian sowan ke sejumlah tokoh seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). 

Tokoh pertama yang ditemui adalah Putra Mahkota Abu Dhabi yang juga dianggap sebagai penguasa de facto Negara UEA, Mohammed Bin Zayed (MBZ). Ia merupakan orang terkuat di Timur Tengah dan terkenal di dunia karena berbagai langkahnya dalam mempromosikan toleransi dan dialog antar agama. 

Baca Juga

"Sungguh sebuah kesempatan istimewa bagi saya karena sejak lama mengagumi beliau. MBZ punya komitmen tinggi dalam mempromosikan toleransi di dunia, khususnya dunia Arab dan Islam," ujar Yenny dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/12).

Dalam pertemuan yang berlangsung pada 7 Desember lalu itu, Yenny menyampaikan kepada MBZ bahwa sebagian besar masyarakat Muslim Indonesia juga sangat mendukung toleransi dan menjaga hubungan baik antar agama.

 

Pertemuan Yenny dengan putra mahkota tersebut semakin memperkuat kerja strategis antara Indonesia dan UAE untuk terus memperkuat promosi toleransi di dunia. Apalagi, Yenny Wahid juga merupakan penasihat dari Hedayah, sebuah think tank Abu Dhabi yang bergerak dalam bidang kontra radikalisme, serta menjadi anggota pendiri Global Council for Tolerance and Peace yang diketuai oleh DR Ahmad Al Jarwan, mantan ketua Parlemen Arab. 

Setelah UEA, pada 8 Desember Yenny bersama rombongan kemudian melanjutkan lawatannya ke kerajaan Saudi Arabia. "Seluruh lawatan ini adalah dalam rangka ikut membantu mensukseskan program pemerintah yang sedang mencari dana abadi bagi keperluan pembangunan di Indonesia," kata Yenny. 

Menurut Yenny, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Mentri BUMN Erick Tohir saat ini memang sangat gencar mempromosikan program investasi di tanah air dan mencoba membidik calon-calon investor strategis dari dunia Timur Tengah. 

"Kalau ini berhasil maka jutaan lapangan pekerjaan bisa tercipta dan berbagai rencana pembangunan infrastruktur maupun proyek-proyek strategis lainnya akan bisa dibiayai." jelas Yenny. 

Selain bertemu dengan menteri investasi Saudi dan berbagai lembaga investasi lainnya seperti Public Investment Fund (PIF), Yenny juga mendampingi Menko Luhut untuk bertemu dengan menteri negara Saudi, Syekh Musaad al Aiban di Diwan al Malaki atau istana kerajaan. 

"Kebetulan mentri Al Aiban adalah menteri yang dulu mengawal Presiden Gus Dur ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke Saudi Arabia. Beliau lalu bernostalgia menceritakan sosok Gus Dur yang dinilai sebagai figur yang istimewa dan merupakan pribadi yang rendah hati dan memiliki rasa humor yang tinggi," kata Yenny. 

Selain bertemu sejumlah pejabat, Yenny Wahid juga diminta berkunjung ke Rabithah Al alam al Islamy atau Moslem World League ( Liga Islam Dunia) dan menjadi tamu khusus dari Syekh Mohammad bin Abdul Karim Al Isa. Syekh Al Isa pun mengungkapkan keinginannya untuk bisa bekerja sama memperkuat dakwah Islam moderat bersama dengan komunitas muslim moderat di Indonesia, serta program-program promosi Islam Damai kedepannya dengan Wahid Foundation. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement