Rabu 16 Dec 2020 08:30 WIB

Presiden UEA Serukan Sholat Istisqa

Sholat Istisqa diserukan Presien UEA.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Presiden UEA Serukan Shalat Istisqa. Foto: Al Farooq, Masjid terbesar di Dubai yang juga difungsikan sebagai pusat studi Islam
Presiden UEA Serukan Shalat Istisqa. Foto: Al Farooq, Masjid terbesar di Dubai yang juga difungsikan sebagai pusat studi Islam

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Khalifa Bin Zayed Al Nahyan telah menyerukan agar umat muslim melakukan sholat meminta turunnya hujan, atau yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai Sholat Al Istisqaa. Sholat ini dapat dilakukan di semua masjid dan area sholat di seluruh UEA, sepuluh menit sebelum sholat Jumat (18/12).

Dilansir dari laman Gulf Today pada Rabu (16/12), Presiden Khalifa menyerukan untuk memohon kepada Tuhan agar mengirimkan hujan, belas kasihan, dan kelimpahan atas negara dan rakyatnya. Sholat tersebut dilakukan untuk menjaga tradisi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berdoa agar tanah diberkati dengan hujan.

Baca Juga

Adapun cuaca di UEA tidak konsisten selama beberapa hari terakhir. Pada Senin (14/12), suhu di sore hari naik beberapa derajat, sementara di malam hari turun drastis.

Badan cuaca UEA menyatakan suhu terendah yang tercatat di negara itu pada Selasa (15/12) berada di 7,4 derajat celcius di Raknah di pinggiran Al Ain pada pukul 06:45 waktu setempat.

 

Sebelumnya Masjid di seluruh UEA dibuka kembali untuk sholat Jumat, mulai dari 4 Desember. Juru Bicara National Emergency Crisis and Disasters Management Authority (NCEMA) UEA, Dr Saif Al Dhaheri mengatakan, bahwa masjid akan dibuka kembali untuk jamaah 30 menit sebelum sholat Jumat, dan akan tutup 30 menit kemudian.

Hal tersebut disampaikan selama briefing media yang diadakan oleh Pemerintah  UEA untuk menguraikan perkembangan terbaru sehubungan dengan penanggulangan pandemi virus corona pada Selasa (24/11). "Khotbah Jumat bersama dengan sholat tidak boleh lebih dari 10 menit; Pekerja dan relawan masjid akan mengatur keluar masuknya jamaah," kata Al Dhaheri.

Dia mengatakan, semua jamaah harus memakai masker dan membawa sajadah sendiri, dan tidak boleh ditinggalkan di dalam masjid atau dibagikan dengan orang lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement