Rabu 16 Dec 2020 15:50 WIB

Bertemu Syekh Al Isa, Yenny Wahid Bahas Dakwah Islam Damai

Syekh Al-Isa menyatakan ingin bekerja sama dengan komunitas Islam moderat Indonesia

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Putri kedua KH Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid bertemu ulama terkemuka Arab Saudi sekaligus Sekjen Rabithah al Alam al Islamy, Syekh Mohammed bin Abdul Karim Al Isa. Pertemuan itu terjadi di kantor Rabithah al alam al Islamy di Makkah, Saudi Arabia pada 8 Desember 2020 saat mendampingi Menko Polhukam Mahfud MD. Keduanya pun saling berbagi pengalaman termasuk membahas kemungkinan untuk kerja sama.

Menurut Yenny, Syekh Al-Isa menyatakan ingin bekerja sama dengan komunitas Islam moderat di Indonesia untuk mempromosikan dakwah Islam yang damai. Yenny pun sangat terkesan dengan sosok  Syekh Al Isa.

"Sebagai sosok yang mewakili umat Islam di seluruh dunia, beliau adalah sosok ulama yang tidak diragukan lagi keilmuannya. Banyak pemimpin dunia yang menyambutnya ketika beliau berkunjung ke suatu negara," kata Yenny dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/12).

"Beliau juga kerap bertemu dengan para tokoh agama di dunia seperti Paus Fransiscus dan pemimpin agama Budha, Hindu dan lainnya. Yang hebat, sebagai seorang ulama yang mumpuni, beliau adalah sosok yang sangat moderat," lanjutnya.

 

Seperti diketahui, Rabithah al Alam al Islami merupakan lembaga Islam Internasional yang cukup berpengaruh di dunia. Organisasi ini biasa juga dikenal sebagai Liga Dunia Islam yakni lembaga Islam non pemerintah terbesar di dunia.

Salah satu misi terbesar organisasi ini adalah menyampaikan risalah Islam yang ramah dan ajarannya ke berbagai dunia, serta meluruskan pandangan sebagian kalangan mengenai Islam. Persamaan misi inilah yang membuat pembicaraan antara Yenny Wahid dan Syekh Al Isa begitu renyah dan mengalir.

Yenny menambahkan, salah satu cerita yang menarik dalam diskusi dengan Syekh Al Isa adalah ceritanya tentang pemberian donasi besar untuk sebuah panti asuhan Kristen di Afrika yang dikelola oleh para biarawati. Menurut Yenny, hal ini semakin membuktikan bahwa misi terbesar Islam yang diwakili oleh organisasi besar seperti Rabithah Al Alam Al Islamy ini adalah untuk memperkuat dan memperbanyak persaudaraan dengan berbagai umat.

"Tentu hal ini menjadi pelajaran berharga bagi saya dan kita di Indonesia untuk semakin serius merawat toleransi dan keberagaman di tanah air kita sendiri," jelas Yenny.

Dalam kesempatan itu, Syekh Al Isa memberikan hadiah teko kopi kepada Yenny. Teko kopi berwarna emas ala kerajaan Saudi tersebut biasa dipakai untuk menyeduh Qahwah atau kopi Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement