Kamis 17 Dec 2020 14:21 WIB

Kemenag Susun Naskah Akademis Penyatuan Kalender Hijriah

Merayakan hari besar keagamaan bersama-sama, seperti saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Kemenag Susun Naskah Akademis Penyatuan Kalender Hijriah. Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi
Foto: .
Kemenag Susun Naskah Akademis Penyatuan Kalender Hijriah. Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama hingga saat ini terus menyusun naskah akademis untuk penyatuan kalender Hiriah yang menjadi panduan waktu bagi umat Islam di Indonesia untuk berbagai peringatan hari besar keagamaan.

"Saat ini sedang menyusun naskah akademis," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag Agus Salim saat berdiskusi dengan insan media di Jakarta, Kamis (17/12).

Program penyatuan kalender Hijriah merupakan upaya untuk menyamakan hari besar umat Islam di Indonesia yang saat ini banyak berbeda di antara kalangan Muslim karena memiliki referensi masing-masing.

Dampak dari realisasi penyatuan kalender Hijriah itu nantinya, umat Islam di Indonesia akan merayakan hari besar keagamaan secara bersama-sama, seperti saat Idul Fitri dan Idul Adha, termasuk awal mula Puasa Ramadhan.

Agus mengatakan penyatuan kalender Hijriah diinisiasi oleh Kemenag sejak era Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Saat itu, Lukman menyerap aspirasi dan melakukan konsolidasi dari berbagai ormas Islam di Indonesia untuk upaya penyatuan kalender Hijriah.

"Kami sudah menggagas ini. Kami temui langsung Majelis Ulama Indonesia mendiskusikan tentang itu dan mereka merespons dengan baik. Kami terus melakukan pertemuan-pertemuan dengan tim falakiah, menyusun langkah-langkah," katanya.

Kemenag juga menggandeng para pakar astronomi dalam upaya menyatukan kalender Hijriah, seperti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan ilmuwan lainnya.

Agus optimistis penyatuan kalender Hijriah dapat terlaksana. Kendati begitu, dia mengatakan penyatuan kalender Hijriah merupakan upaya yang tergolong sukar karena harus menyatukan berbagai keyakinan pendekatan ilmu pengetahuan dan keagamaan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement