Kamis 17 Dec 2020 21:57 WIB

Mandiri Syariah Resmikan Masjid Rest Area Cipularang

Masjid Cipularang merupakan hasil kolaborasi antara Mandiri Syariah dan nasabah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Mandiri Syariah Hery Gunardi (kiri) berbincang bersama Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur (tengah) dan Ketua Dewan Pengawas Syariah Mandiri Syariah Mohamad Hidayat (kanan) berbincang di sela-sela peresmian Masjid Mandiri Syariah kelima di Rest Area KM. 88A Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (17/12/2020. Masjid Mandiri Syariah tersebut merupakan masjid kelima yang dibangun dari hasil kolaborasi antara Mandiri Syariah, pegawai, nasabah serta wakaf dari masyarakat umum sebagai salah satu bentuk nyata komitmen Mandiri Syariah dalam memberikan manfaat kepada masyarakat.
Foto: ANTARA /M Ibnu Chazar
Direktur Utama Mandiri Syariah Hery Gunardi (kiri) berbincang bersama Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur (tengah) dan Ketua Dewan Pengawas Syariah Mandiri Syariah Mohamad Hidayat (kanan) berbincang di sela-sela peresmian Masjid Mandiri Syariah kelima di Rest Area KM. 88A Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (17/12/2020. Masjid Mandiri Syariah tersebut merupakan masjid kelima yang dibangun dari hasil kolaborasi antara Mandiri Syariah, pegawai, nasabah serta wakaf dari masyarakat umum sebagai salah satu bentuk nyata komitmen Mandiri Syariah dalam memberikan manfaat kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) meresmikan Masjid Mandiri Syariah Cipularang yang berlokasi di Rest Area KM 88 tepatnya ruas Tol Purwakarta-Bandung-Padaleunyi, Purbaleunyi, arah Bandung. Masjid ini merupakan masjid kelima yang dibangun Mandiri Syariah bersama-sama dengan nasabah setelah sebelumnya membangun Masjid Cipali, Merapi, Bromo dan Baduy.

Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan Masjid Mandiri Syariah Cipularang merupakan salah satu perwujudan komitmen Mandiri Syariah dan nasabah dalam memberikan manfaat kepada masyarakat sekaligus bentuk rasa syukur atas pencapaian Mandiri Syariah hingga saat ini. Berbeda dengan masjid-masjid Mandiri Syariah sebelumnya, proses pembangunan Masjid Cipularang merupakan hasil kolaborasi antara Mandiri Syariah dan nasabah serta wakaf dari masyarakat umum.

Pembangunan masjid  menghabiskan biaya lebih dari Rp 10 miliar, dengan rincian 36 persen berasal dari wakaf nasabah dan masyarakat dan 64 persen berasal dari wakaf pegawai Mandiri Syariah dan Perusahaan. "Alhamdulillah, kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kolaborasi, kepercayaan dan amanah nasabah serta masyarakat, kami juga berterima kasih untuk kontribusi pegawai Mandiri Syariah di seluruh Indonesia, Insya Allah, masjid ini adalah masterpiece kita bersama, persembahan dari umat untuk umat," kata Cahyo dalam keterangan pers, Kamis (17/12).

Masjid yang dibangun selama kurang lebih lima bulan ini, ditujukan untuk mengakomodir kebutuhan beribadah masyarakat ditengah perjalanan menuju Bandung, Garut, Tasikmalaya dan kota-kota lain di sepanjang Jalur Selatan. Berdasarkan data Jasa Marga, jumlah rata-rata kendaraan yang melintas di ruas tol Jakarta-Cipularang mencapai kurang lebih 40 ribu setiap harinya.

Masjid berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi, desain bangunan seluas 21 meter (m) x 21 m ini menggunakan konsep modern namun tetap mengusung kearifan lokal, melalui penggunaan batu bata terracotta yang berasal dari Majalengka. Tampilan Masjid yang menarik, berkarakter kuat dan unik akan langsung tampak saat memasuki rest area KM 88 yang dikelola oleh PT Jasa Marga ini.

eter

Kapasitas masjid ini dapat menampung total 1.300 jamaah di lantai satu, lantai dua dan selasar. Masjid juga dilengkapi fasilitas wudhu pria dan wanita, kantor sekretariat, children playground, ATM Center, taman dan area hijau yang beberapa waktu lalu telah dilakukan penanam pohon oleh Mandiri Syariah.

Untuk menciptakan kenyamanan jamaah saat tengah sholat, selain ruang utama yang menggunakan pendingin ruangan, seluruh ruangan masjid mempunyai konsep sirkulasi udara open flow, konsep udara terbuka ini sangat relevan di situasi pandemi saat ini. Demi menjaga kesehatan jamaah di tengah pandemi, Mandiri Syariah menjalankan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

Termasuk meminta jamaah untuk membawa dan menggunakan peralatan sholat seperti mukena dan sajadah milik pribadi masing-masing. Selain itu memeriksa suhu tubuh jamaah, mengatur jumlah jamaah di dalam area masjid, memperpendek durasi khutbah Jumat, menyelenggarakan tausyiah online, dan lainnya.

Untuk operasional dan kegiatan ibadah, Mandiri Syariah juga telah membentuk manajemen pengelolaan dan pemeliharaan masjid atau Dewan Kemakmuran Masjid termasuk marbot, muadzin, tenaga kebersihan, tenaga keamanan, dan lainnya. Mandiri Syariah berharap Masjid ini tidak hanya memberikan kemudahan namun juga kenyamanan saat beribadah.

"Kami juga berharap masjid tidak sekedar menjadi tempat ibadah namun juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan ekonomi, untuk itu ke depan kami akan bersinergi dengan pedagang dan pengusaha di lingkungan sekitar masjid melalui penyediaan produk layanan berbasis syariah seperti metode pembayaran QRIS, dan lainnya," tambah Cahyo.

Direktur Distribution and Sales Mandiri Syariah Anton Sukarna menjelaskan dalam menjalankan bisnis Bank, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mencari profit semata namun berupaya untuk dapat memberikan kontribusi bagi umat dan negeri. Masjid ini bagian dari implementasi program Sustainable Finance Perusahaan dalam menyediakan sarana ibadah masyarakat.

Selain itu, terdapat program lainnya seperti program renovasi masjid atau mushola, program pengadaan Mobil Mushola, program pemberdayaan masyarakat (desa berdaya di Lampung, Purbalingga dan Trenggalek), program pendidikan (Islamic Sociopreneur Development Program, beasiswa reguler, dukungan pembangunan sekolah, dan lainnya), program bantuan kebencanaan termasuk penanganan Covid-19, program fasilitas kesehatan (mobil ambulans, klinik gigi), program ketahanan pangan (Mobile Warteg, ATM Beras), dan lainnya.

"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan loyalitas seluruh nasabah dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia kepada Mandiri Syariah hingga saat ini, semoga keberadaan masjid ini dapat memberi manfaat untuk umat, kami juga optimis dengan adanya rencana penggabungan bank syariah Himbara, insyaAllah manfaat bagi masyarakat dan negeri akan jauh lebih besar ke depannya," kata Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement